Selasa, 13 Maret 2012

Diperlihatkannya Tempat Manusia Setelah Wafat

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Sunday, 24 July 2011
Diperlihatkannya Tempat Manusia Setelah Wafat
Senin, 18 Juli 2011


قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ أَحَدَكُمْ، إِذَا مَاتَ، عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ، بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَيُقَالُ، هَذَا مَقْعَدُكَ، حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW :
“Sungguh setiap dari kalian jika wafat maka ditunjukkan padanya setiap pagi dan sore tempatnya kelak, jika ia penduduk surga maka ia melihat surga dan dikabarkan bahwa ia penduduknya, jika ia penduduk neraka maka ia diperlihatkan neraka, dan dikabarkan padanya bahwa ia penduduknya, dan dikatakan padanya: inilah tempatmu kelak!. demikian hingga kalian dibangkitkan Allah dihari kiamat” (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirin – hadirat yang sama sama kita muliakan, para ulama, para habaib, para sesepuh dan saudara saudara saya sekalian. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, dan para pendengar dan yang menyaksikan lewat streaming siaran langsung www.majelisrasulullah.org dimana pun anda berada.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذا َاْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ
Limpahan puji ke hadirat Allah Swt Yang Maha Meluhurkan hamba – hamba-Nya menuju gerbang – gerbang keluhuran, menuju dan membimbing hamba menuju kesucian, menuju kemuliaan dunia dan akhirat, menuju kebahagiaan dunia dan akhirat dengan tuntunan Sang Pembawa Kemuliaan dunia dan akhirat, Sayyidina Muhammad Saw. Tuntunan Ilahi berupa siang dan malam, berupa susah dan senang, berupa kenikmatan dan musibah, berupa kelahiran dan kematian yang kesemuanya merupakan tuntunan Ilahi, perputaran waktu setiap detik dan setiap kejadian adalah pengajaran dan bimbingan Ilahi di dunia agar hamba-Nya menyadari bahwa kehidupan ini kehidupan yang penuh tipuan dan fana, kehidupan yang tidak kekal. Yang lahir akan berubah tidak akan kekal dalam keadaan bayi, akan berubah menjadi dewasa dan yang dewasa tidak akan kekal menjadi dewasa, ia akan menjadi tua renta dan yang tua renta tidak akan abadi dalam keadaannya, ia akan wafat dan adapula yang wafat sebelum dilahirkan. Ada yang wafat, izin Allah untuk tinggal di muka bumi beberapa detik saja, ada yang diizinkan Allah untuk tinggal di bumi-Nya beberapa tahun, ada yang diizinkan Allah tinggal di bumi-Nya puluhan tahun, ada yang diizinkan Allah tinggal di bumi-Nya melebihi seratus tahun, ada yang dilimpahi kehidupan yang lalu kehidupan banyak musibah namun ia mudah kelak di akhirat, ada yang hidupnya didalam keindahan dan kenikmatan namun ia sulit di akhirat. Namun ada hamba – hamba yang terpilih untuk mendapatkan kemudahan dunia dan akhirat. Mereka yang mengikuti tuntunan Sang Pembawa Kebahagiaan dunia dan akhirat, Sayyidina Muhammad Saw. Sebagaimana Allah Swt berfirman
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ; بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ؛ وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا ؛ وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا ؛ وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا ؛ وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا ؛ وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا ؛ وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ؛ فَأَلْهَمَهَافُجُوْرَهَاوَتَقْوَاهَا ؛ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا ؛ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَ سَّاهَا
( الشمس : ١ - .١)
Allah menasehati itu dengan lembut dan indah. Didalam Surat Asy-Syams Allah menyebut
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
( الشمس :١ )
“Demi matahari dan cahaya dhuha” (QS. Asy-Syams : 1)
Kalian lihat matahari itu sudah kita ketahui bukan hanya seperti lampu yang kita lihat tapi ia adalah gumpalan api yang sangat mengerikan penuh dengan gejolak dan ledakan, yang ledakannya mencapai ratusan kilometer daripada dasarnya. Hadirin – hadirat, ledakan api dan gemuruh yang dahsyat itu Allah jadikan jauh dari bumi hingga bisa dinikmati cahaya dhuha. Allah ingin mengingatkan lihat api yang bergejolak yang menggumpal sangat mengerikan Ku-jadikan ia sebagai cahaya pagi yang indah jika dilihat karena Allah. Dibatasi dengan jarak yang sedemikian jauh hingga ia tidak membakar kita dengan ledakan – ledakannya malah menerangi kita. Hadirin – hadirat, dari satu ayat ini sudah merupakan pembuka bagi kita beribu - ribu gerbang untuk mendekat kepada Allah dari indahnya Rabbul ‘Alamin Swt yang memunculkan siang setiap harinya, memunculkan pagi setiap harinya melewati kehidupan kita.
وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
( الشمس :٢ )
“Dan demi bulan purnama ketika ia telah terang – benderang” (QS. Asy-Syams : 2)
Apa itu bulan purnama? Bulan purnama hanyalah satu planet yang gelap gulita penuh dengan lubang – lubang namun karena pantulan cahaya matahari, ia menjadi terang – benderang dan indah dengan kehendak Allah Swt. Dua ayat ini mengingatkan kepada tipuan dunia, kehidupan dunia adalah permainan dan sandiwara. Suatu gejolak api yang sebenarnya terlihat menjadi matahari yang menerangi tidak menyakiti, sesuatu yang kelihatannya indah bulan purnama hakikatnya hanyalah tempat… bundar yang penuh bolong – bolong yang gelap tidak bercahaya itulah dunia kehidupannya. Kehidupan dunia sebelum barzah dan akhirat.
وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
( الشمس :٣ )
“Dan demi siang ketika sedang teriknya” (QS. Asy-Syams : 3)
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
( الشمس :٤ )
“Dan demi malam ketika gelap gulita” (QS. Asy-Syams : 4)
Allah Swt Maha Tinggi, Allah ciptakan terang – benderang, teriknya siang. Ada awan yang melindungi agar manusia tidak selalu dalam keadaan panas terik padahal matahari tidak pernah berhenti bercahaya sampai yaumal qiyamah. Dan Allah Swt juga menciptakan untuk kita pepohonan dan juga bebatuan dan juga segala hal yang bisa dirangkai untuk menjadi bangunan yang membuat kita terjaga daripada teriknya matahari. Sedangkan di malam hari, ini maksudnya walaupun keadaan terik, Allah siapkan untuk kita di dunia ini sesuatu yang … supaya kita tidak kena teriknya. Di malam hari saat gelap gulita, Allah tidak haruskan kita gelap gulita walaupun matahari tidak terlihat karena waktunya malam. Allah ciptakan api dari kayu, dari batu api dan lainnya, dari penerang listrik dan juga semua yang berasal dari bumi, Allah Maha Tau bahwa manusia itu di malam hari juga ada yang mau beraktifitas. Disini kita bisa mengambil sebagai ibrah (pelajaran) bahwa disaat kita didalam panas, didalam kenikmatan yang berlimpah jangan lupa berteduh di bawah payung – payung syukur. Jangan tertipu dengan teriknya matahari kemudahan karena barangkali setelah itu akan datang kesulitan, karena tidak ada matahari atau siang hari yang kekal pasti akan datang malam hari. Ketika datang malam hari kegelapan, atau kegelapan musibah yang sedang menghimpit kita, sungguh Allah telah menciptakan pelita do’a untuk menyingkirkan musibah itu dengan segera maka gelapnya musibah berubah menjadi terang – benderang dengan cahaya do’a maka termudahkanlah si gelap akan pergi terusir oleh terang – benderangnya do’a.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian salah satu bentuk dari ibrah (pelajaran) yang muncul dari ayat – ayat luhur, kalimat - kalimat tersuci
وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا
( الشمس :٥ )
“Dan demi langit dan pembangunannya” (QS. Asy-Syams : 5)
Kita lihat orang – orang yang membangun mulai dari membangun gubuk sampai membangun bangunan yang berpuluh tingkat. Sampai bangunan yang berpuluh tingkat itu dengan konstruksi bangunannya, dengan segala bentuknya, ada dengan bahan kaca, dengan bahan besi, dengan bahan timah, dengan bahan tanah, dengan bahan semen, dengan bahan karpet, dengan bahan – bahan lainnya semuanya dirangkai dengan demikian untuk jadi satu bangunan. Bagaimana dengan bangunan langit dan semesta ini? Yang ujungnya belum kelihatan dan belum ditemukan ujung langit pertama. Baru ditemukan galaksi terjauh yang jaraknya 13,1 milyar tahun kecepatan cahaya. Kecepatan cahaya itu 300.000 kilometer per detik. Bayangkan jauhnya 13,1 milyar tahun kecepatan cahaya. 13,1 milyar tahun kalikan 365 hari kalikan 24 jam kalikan 60 menit kalikan 60 detik, itulah jauhnya galaksi terjauh yang baru ditemukan sekarang dan belum ujungnya langit pertama. Bagaimana dengan langit kedua, ketiga, keempat? bagaimana dengan arsy, alkursiy, lauhul mahfudh dan segalanya.
وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا
( الشمس :٥ )
“Demi langit dan demi pembangunannya” (QS. Asy-Syams : 5)
Demikianlah hal itu terjadi, dengan ciptaan Rabbul ‘Alamin Tuhanku dan Tuhan kalian, Yang Maha Mengenalkan Nama Nya kepada kita. Al Qarib = Yang Maha Dekat.
Allah Swt berfirman “wa idza saalaka ‘ibadiy anni fainni qarib, ujibbuda’ wa tada’i idza da’ani, Jika hamba-Ku bertanya tentang Aku, katakanlah Aku dekat, jika hamba-Ku bertanya tentang Aku katakanlah Aku dekat, Aku menjawab setiap yang menyeru-Ku. Jawaban Allah itu dengan anugerah dan pemberian yang tidak kita ketahui. Kita berdo’a dan berdo’a, tidak tau berapa banyak pemberian yang diberikan Allah sebelum kita meminta kepada Allah, lepas dari apa yang kita minta. Maksudnya selain dari yang kita minta, sudah Allah berikan anugerah yang sangat besar lain daripada yang kita minta, bisa terkabul bisa tidak, kalau tidak bisa jadi tidak, salah satu dari tidak yaitu bisa. Tidak dikabul tetapi salah satu daripada musibah yang akan datang padanya dihapus oleh Allah. Kedua: Allah jadikan penghapusan dosa. Ketiga: Allah tunaikan di akhirat. Nanti di akhirat dikumpulkan orang – orang, semua orang harus membayar hutangnya. Satu sama lain membayar hutangnya dan Allah juga membayar hutangnya. Hutang Allah kepada siapa? kepada yang berdo’a yang belum Allah kabulkan di dunia.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
( الشمس :٦ )
“Dan demi bumi dan hamparannya” (QS. Asy-Syams : 6)
Tidak bisa kita bayangkan setiap detik orang hidup dan wafat. Setiap detik ada kelahiran, setiap detik ada yang wafat, setiap detik ada tangisan gembira karena menerima kelahiran dan setiap detik ada tangisan sedih karena kematian. Hadirin – hadirat, demikian kehidupan dunia.
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
( الشمس :٧ )
“Dan demi manusia dan penciptaannya” (QS. Asy-Syams : 7)
Penciptaan manusia ini, kehidupan di dunia kemudian wafat menuju alam barzah menanti kehidupan yang kekal, menanti kebahagiaan yang kekal bagi yang layak mendapatkannya dan yang telah diizinkan oleh Allah Swt untuk mendapatkannya dan yang tidak mendapatkannya maka mereka dalam kerugian besar. Beruntunglah kita yang berkumpul dalam perkumpulan luhur ini. Inilah perkumpulan dimana Allah membawa banyak nama – nama hamba-Nya dari kehinaan menuju keluhuran, dari keluhuran menuju keluhuran yang lebih lagi. Semoga Allah jadikan kita semua hamba – hamba yang diridhoi-Nya, dilimpahi Rahmat dan Kebahagiaan di dunia dan di akhirat, amin.
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
( الشمس :٩ )
“Sungguh beruntung orang – orang yang mensucikan dirinya” (QS. Asy-Syams : 9)
dengan sholat, dengan puasa ramadhan, dengan dzikir, dengan do’a, dengan sholawat, dengan sodaqah, dengan zakat, dengan haji, dengan umroh, bermacam – macam ibadah.
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَ سَّاهَا
( الشمس :.١ )
“Dan sungguh merugi mereka – mereka yang mengotorinya” (QS. Asy-Syams : 10)
dengan dosa, dengan mengumpat, dengan mencaci, dengan perbuatan – perbuatan munkar lainnya. Merugi, kenapa? Karena nafasnya terbatas. dia tidak ingin kekal di dunia, dia tidak tau kapan ia lahir dan bukan jaminannya dan ia tidak tau kapan akan wafat.
wamaa tadri nafsun madza taksibu ghada, wamaa tadri nafsun bi ayyi ardhin tamuut (QS Lukman 34) manusia tidak tahu apa yang akan ia lakukan dan yang akan terjadi padanya esok, apakah masih hidup atau sudah wafat? Dan manusia juga tidak tau apa dan dimana dan dalam keadaan apa ia wafat, apakah wafat saat dalam kelahiran, apakah wafat di rumah sakit, apakah wafat di rumah, wafat di laut, wafat di jalan, manusia tahu ada Yang Maha Tahu yang sedang melihatmu setiap detik dalam kita berbuat pahala dan dosa ada Yang Maha Melihat dan Tahu apakah kita wafat di tempat itu, dalam usia sekian, dan Allah Maha Melihat hamba – hamba-Ku hadir di majelis dzikir maka ia berhak mendapatkan pengampunan-Ku, amin.
Hadirin, seraya berfirman “wa man araada tsawaabuddunya fa indallah tsawaabuddunya wal akhirah” (QS Annisa 134). barangsiapa yang menginginkan keuntungan dunia, Allah menawarkan padanya keuntungan dunia dan akhirat.
Karena Allah memiliki dunia dan akhirat. Rugi orang yang cuma mau dunia saja karena Allah punya akhirat juga. barangsiapa yang menghendaki pahala atau balasan di dunia, ketahui Allah punya balasan dunia dan akhirat tsawabuddunya wal akhirah.. Allah bisa beri kemuliaan dunia, kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Hadirin – hadirat, demikian Allah mengenalkan dan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada kita bahwa dunia dan akhirat adalah milik-Nya. Dekatlah pada-Nya dan Ia Memberi, namun jika Allah Swt belum memberikan sesuatu apa yang kita inginkan
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Barangkali kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian, barangkali kalian menyukai sesuatu tapi itu buruk bagi kalian. Allah Maha Tahu dan kalian tidak mengentahui (QS Al Baqarah 216) .
Hadirin – hadirat, Allah berfirman
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Allah itu menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan atas kalian (QS Al Baqarah 185).
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi pada kita. Hamba ini kalau dilimpahi segini akan begini, kalau dilimpahi segini akan begini, kalau dilimpahi segini akan begini, kalau usianya sekian akan begini, kalau usia sekian nanti akan berubah keadaannya maka Allah Maha Tahu itu dan Allah Maha Mengaturnya dan memberi kesempatan kepada kita agar membenahi diri agar terbenahi takdir kita.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka Allah Swt memberikan jalan, mereka yang mau makin baik, akan Allah akan rubah keadaannya semakin baik. Sebagaimana firman-Nya
فَأَمَّامَنْ أَعْطَىٰ وَا تَّقَىٰ ؛ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ ؛ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ ؛ وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ ؛ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ
الليل : ٥-.١
(QS. Al Lail : 5 -10)
Menunjukkan bahwa perubahan kehidupan bisa terjadi dengan amal kita. Berarti manusia ikut menentukan, bukan! Allah yang menentukan apa takdir kita tapi kalian beramal lah, dengan amal kalian Allah bisa lupakan itu dengan kehendak-Nya. Barangsiapa yang memberi atau bertaqwa, beramal sholeh, ibadah sholat, ibadah puasa, ibadah ramadhan dan lain sebagainya,
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ
(الليل : ٦)
“dan ia mendengarkan apa – apa yang baik, mengikuti kebaikan” (QS. Al Lail : 6)
Alhamdulillah, hadir di majelis dzikir, hadir di majelis sana, hadir di majelis sini, ikut dzikir, ikut sholawat, ikut mendengarkan penyampaian – penyampaian, ada yang dari hadits – hadits Nabi, ada yang dari ayat – ayat alqur’an,
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
(الليل : ٧)
“akan Ku-beri kemudahan yang lebih didalam kemudahan” (QS. Al Lail : 7)
Sebaliknya
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ
(الليل : ٨)
“barangsiapa yang kikir, kikir dengan harta, kikir dengan nasehat, kikir dengan ibadah, malas untuk ibadah, kikir terhadap diri kita untuk ibadah” (QS. Al Lail : 8)
wa staghna..aku tidak butuh dengan Allah.
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ
(الليل : ٩)
“dan mendustakan hal – hal yang baik” (QS. Al Lail : 9)
Ngapain majelis ta’lim? nggak ada gunanya, ngapain ikut sholat tarawih? nggak ada gunanya, ngapain ikut – ikut do’a malam nisfu sya’ban? nggak ada gunanya.
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ
(الليل : .١ )
“Ku-mudahkan jalan mereka untuk kesulitan” (QS. Al Lail : 10)
Na’udzubillah! makin mudah menuju kesulitan.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita pilih jalan yang menuntun kita supaya makin dimudahkan menuju kemudahan yaitu jalan – jalan kebahagiaan yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Saw. Rabbiy tuntunkan kami ke dalam kemudahan ,amin.
Sampailah kita hadits ini, dimana Rasul Saw bersabda “sesungguhnya diantara kalian itu (maksudnya kalian ini semua kalau wafat) ditunjukkan tempatnya setiap pagi dan sore, kalau dia penduduk surga ditunjukkan tempatnya (nanti di surga) kalau dia neraka ditunjukkan tempatnya di neraka”. Sekarang sudah ada percontohannya, kalau zaman dulu orang masih agak bingung. Kalau sekarang sudah ada percontohannya di televisi, kira – kira begitu. Pagi ia diperlihatkan surga, siang surga diperlihatkan lagi, lalu sore sorga diperlihatkan, siang surga lagi diperlihatkan, memang ahli surga tapi ahli neraka, siang neraka yang ia lihat, sore neraka lagi diperlihatkan, pagi sore pagi sore sampai hari kebangkitan.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt berfirman 25.23 assyaithon..idza fakhsya wallah… sungguh Allah Swt berfirman syaithan itu mendorong kalian kepada kemiskinan. Miskin dhohir dan miskin bathin, kalau tidak keduanya. Bisa dia kaya raya tapi bathinnya miskin, makin takut dengan kayanya, makin kikir, makin jahat, makin licik, makin dijatuhkan semua teman – temannya, makin jauh dari Allah, makin jauh dari majelis dzikir. Ada yang digoda oleh syaithan untuk terjebak pada kemiskinan secara dhohirnya. Hadirin – hadirat, ini saya mengingatkan, kita kan banyak yang pedagang, diantara kita ada yang pelajar, pedagang, yang diluar lebih banyak kelihatannya. Coba dijaga hal – hal yang halal dalam usaha. Ini kabar yang sampai pada kita, tukang gorengan plastiknya ikut dimasukkan ke dalam minyak goreng supaya plastik mencair dan gorengannya lebih lama keringnya. Lebih lama keringnya, kalau gorengan minyak lain 1 jam atau ½ jam sudah lembek, kalau gorengan yang pakai plastik dimasukkan ke dalam minyaknya berjam – jam tetap kering. Cepat laku, tetapi menyebabkan kanker yang membahayakan bagi yang memakannya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Hal – hal seperti ini layak dijauhi dan dihindari, itu makin hari bukan makin luas tapi lihat makin hari akan makin susah. Akhirnya usahanya nggak maju nanti ada aja masalahnya, entah dicuri orang, entah lain sebagainya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Saya beri contoh mulia, salah seorang pedagang siomay disini, mungkin kalian sudah kenal “siomay qobul”. Dimana – mana majelis tiap malam hadir. Hari ini wafat, saudara kita yang kita cintai itu. Walaupun ia mungkin hampir tidak pernah masuk ke masjid untuk hadir majelis, tapi ia selalu dagang siomay di majelis kita. Dan kalau sudah mahal qiyam, ia berhenti berdagang untuk menghargai mahalul qiyam, marhaban untuk Nabi Muhammad Saw. Selesai acara kalau seandainya masih tersisa siomaynya, crew dipanggil “habisin..habisin..gratis semuanya” itu tukang siomay qobul terkenal, saya juga sering langganan. Wafat hari ini dalam keadaan yang sedemikian mulianya, usia masih 30 tahun, tidak pernah meninggalkan majelis, selalu berada di majelis dagang siomay qobul. sesudah selesai orang majelis baru dibuka dagangannya “qobul..qobul..”, katanya. Hadirin, wafatnya hari ini senin waktu dhuha tepat dengan saat wafatnya Sayyidina Muhammad Saw. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, orang yang berdagang halal, malamnya selalu hadir majelis ta’lim, rumahnya dimana? babelan, bekasi. Dagangnya tiap hari di Majelis Rasulullah Saw. Dan tidaklah majelis selesai dan jika masih ada sisa dari dagangannya maka ia membagi bagikan pada para crew dg gratis saja. lihat Anugerah yang Allah berikan untuknya, wafat dalam husnul khotimah, amin. Tepat disaat wafatnya Nabi Muhammad Saw yang sangat didambakan oleh para Sahabat.
Kita lihat bagaimana Sayyidina Abu Bakar Asshidiq radhiyallahu anhum, ketika hari senin pagi subuh sudah sakit, riwayat Shahih Bukhari. Tanya kepada putrinya Aisyah, “wahai putriku Rasul Saw itu wafat hari apa?”, “senin”, berkata Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu anha. “sekarang hari apa?”, “hari senin”, “berarti aku berharap tidak lama lagi”, betul saja sore harinya wafat Sayyidina Abu Bakar Asshidiq radhiyallahu anhum. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan Sayyidina Abu Bakar Asshidiq bertanya “wahai putriku kain kafan kain putih ada berapa?”, “ada 3 cuma yang 1 kotor bekas kena kunyit, beli saja 1 lagi nanti kita beli kalau seandainya ayahku tenang”, maka berkata Sayyidina Abu Bakar Asshidiq yang hidup lebih berhak dengan kain yang baru daripada yang akan mati, cuci saja itu yang bekas kunyit. Untuk wafatku cukup 3 kain kafan. Hadirin – hadirat, mau dagang siomay, mau usaha tertinggi, tetap yang ia bawa 3 helai kain kafannya dan amal pahala dan dosanya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga kita semua wafat dalam husnul khotimah, panjang umur dalam afiah dan rahmat, amin allahumma amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ada satu hal yang perlu saya sampaikan, tentang pertanyaan 2 kulah. Sering ditanyakan masalah 2 kulah. Air 2 kulah itu sebanyak mana sih? Air 2 kulah ini bingung orang dikira satu kolam besar airnya, jadi kalau masjid – masjid zaman dulu kan kolamnya besar, untuk wudhu rame – rame, dikira itu 2 kulah, bukan itu. 2 kulah itu 60cm panjang x lebar x tinggi. Jadi bak – bak kita dirumah itu rata – rata sudah memenuhi persyaratan 2 kulah, kecuali kalau baknya kecilan kurang dari 60cm panjang x lebar x tinggi. Hadirin – hadirat, jadi untuk mereka kalau wudhu dan mandi janabah, nggak usah bingung was – was kalau sudah 60cm panjang x lebar x tinggi diperkirakan. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di satu kejadian demikian indahnya tuntunan Nabi kita Muhammad Saw. Di satu kejadian Imam Syafi’I jalan bersama Imam Hanbali, guru dan murid jalan berdua. Dalam perjalanan itu mereka berjumpa dengan seorang sholeh yang terkenal yaitu Syaiban arra’iy, shalihin dari kaum yg diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala, orang yang sangat sholeh. Imam Ahmad bin Hambal berkata “wahai guru, kita silaturahmi pada Syekh Syaiban arra’iy ”, “boleh, cukup silaturahmi dan minta do’a, wahai muridku”, “boleh bertanya padanya, wahai guru?”, “jangan bertanya, jangan nanya orang yang seperti ini”, “kenapa?”, “kau sendiri nanti tahu akibatnya kalau bertanya, cukup minta do’a”. tapi Imam Ahmad bin Hanbal berangkat juga dan bersama Imam Syafi’i mendekat “Assalamu’alaikum”, “Wa alaikumsalam Warahmatullahi wabarokatuh”, “Syekh Syaiban, kami kemari minta do’a”, “sama – sama kita do’akan”, lalu Imam Hanbali melirik gurunya, Imam Syafi’i sudah lirik – lirikan, maksudnya mau apa? maka Imam Hanbali berkata “wahai Syekh Syaiban, kami sering mendengar namamu masyhur, tapi kami ingin tahu bagaimana hukum (maksudnya Imam Hanbali, ini orang apakah cuma sholeh doang ataukah ada ilmunya). “Bagaimana hukumnya kalau kau izinkan kami bertanya tentang hukum?”, “silahkan”, Syekh Syaiban menjawab, maka berkata imam hambali :“bagaimana hukumnya kalau orang lupa tahiyyat awal didalam sholat?”, maka berkata Syekh Syaiban “kau ingin jawaban atas madzhabmu atau madzhabku?”, berkata Imam Hanbali “apakah kau tahu madzhab aku juga?”, “coba kalau madzhabku dulu bagaimana? Kalau madzhabmu, harus sujud sahwi, sama dengan madzhab syafi’i, lalu berkata imam hambali : “kalau madzhab kamu?”, “madzhab saya orang yg lupa dalam shalat mesti puasa satu tahun!”, “kenapa?”, “lupa dengan sholat, setahun puasa..!, maka imam hambali tercenung..
Imam Syafi’i berkata “sudah kukatakan padamu jangan kau tanya, cukup minta do’a saja, kau malah bertanya, kau sendiri yang bertanya kau sendiri yang bingung”.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Hari ini adalah halaqah yang khatam, halaqatur rasul, nanti kita baca bersama – sama. Halaqah nomor 323 khatam, semoga dilimpahi Rahmat Allah Swt, siapa orangnya? Muhammad Nur dan temannya, semoga dalam rahmat dan keberkahan. Halaqah ini sudah khatam. Mana ni yang lainnya?, halaqahnya makin banyak makin banyak nggak ada yang khatam malah makin mundur ngajinya bukan makin maju kah? (dg nada canda).
Hadirin – hadirat, AlHabib Mushtofa AlMuhdar alaihi rahmatullah, ketika mendengar Robi’atul Adawiyah, ini wali wanita yang sholehah. Ia sudah menggali lubang kuburnya dan ia tiap hari mengaji didalam lubang kuburnya mengkhatamkan sampai 7000x alqur’an didalam lubang kuburnya, Robi’ah Adawiyah wanita sholehah. Habib Mushtofa Al Muhdhar berkata sejak baca cerita hikayat itu, nggak mau kalah, ia juga membaca sampai mengkhatamkan 8000 khatam alqur’an didalam lubang kuburnya sebelum wafatnya. Ketika ditanya “kau sampai 8000 wahai AlHabib Mushtofa Al Muhdhar?, beliau menjawab, bagaimana aku mau kalah dg wanita, kalau wanita saja bisa 7000X maka aku mesti lebih, maka kukhatamkan 8000X
Hadirin, kita gimana? yang akan di makam kita, di diri kita, di rumah kita, entah apa yang kita perbuat? Hadirin, terangi hari – hari kami dengan cahaya Allah Swt, semoga Allah Swt menerangi hari – hari kalian, semoga Allah menjaga hari – hari kita dengan kebahagiaan dunia dan akhirat.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Katakanlah bersama – sama……..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ
Satu – persatu kami mendengar wafatnya orang – orang yang kami kenal, akan datang waktunya kami pun akan menyusul, dalam keadaan apa kami wafat wahai Allah? Kau Yang Maha Mengetahui, pastikan dalam husnul khotimah. Seluruh wajah ini, seluruh kami yang hadir pastikan tidak melihat api neraka, jika datang waktunya hari kiamat maka dimunculkan neraka bagi yang melihatnya, pastikan kami tidak melihatnya wahai Allah, pastikan kami melihat-Mu saja Wahai Yang Maha Indah, jangan Kau jadikan kami buta dari melihat-Mu dan memandang kepada neraka-Mu, tapi jadikan kami tidak melihat neraka dan memandang sorga dan memandang keindahan Dzat-Mu. Beri kami kemudahan, beri kami penyelesaian diantara hadirin – hadirat ada yang terjebak hutang, selesaikan seluruh hutangnya dalam waktu dekat, ada yang terjebak masalah dan kesulitan, selesaikan kesulitan dan masalahnya dalam waktu dekat, ada yang bermasalah pada keluarganya, dalam rumah tangganya, selesaikan masalahnya dalam waktu yang segera, yang sekolah berikan kesuksesan dalam sekolahnya, yang dalam pekerjaan berikan kesuksesan dalam pekerjaannya, yang dalam perdagangan limpahi keberkahan dalam perdagangannya dan jauhkan dari hal – hal yang haram.
Bimbing kami pada keluhuran dunia dan akhirat, bimbing kami pada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat, tunjukkan kami ke jalan yang terang dan lurus, jalan hamba – hamba yang dilimpahi kenikmatan dunia dan akhirat bukan jalan hamba – hamba yang sesat,
يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ
Amankan wilayah kami, kota kami, bangsa kami, masyarakat kami, mulai gubernur tertinggi sampai masyarakat terendah limpahi hidayah kemuliaan terluhur, keberkahan, kemudahan ke seluruh muslimin barat dan timur
يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ.. لَاإِلهَ إِلَّا الله
Selanjutnya kita baca qasidah mengingatkan indahnya Nabi kita Muhammad Saw, Muhammadun. Kemudian ditutup kalimat talqin dipimpin oleh AlHabib Hud bin Muhammad Bagir Al Athas.
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 24 July 2011 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar