Senin, 02 April 2012

Sayyidina Muhammad SAW Perantara Kecintaan Muslimin Kepada ALLAH SWT

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Wednesday, 06 February 2008
Sayyidina Muhammad SAW Perantara Kecintaan
Muslimin Kepada ALLAH SWT
Senin, 26 November 2007


ImageLimpahan puji kehadirat Allah swt Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan hidayah dan iman kepada hamba-hambaNya dari zaman ke zaman maka terpilihlah namaku dan nama kalian untuk tergabung di dalam kelompok Sayyidina Muhammad saw. Maha Suci Allah yang menjadikan Alam semesta sebagai lambang keindahanNya, sebagai lambang kesempurnaan Allah. Matahari dan bulan, bintang-bintang di angkasa raya, setiap tetes air dan getaran ombak di lautan yang kesemuanya dijadikan oleh Allah sebagai cermin bagi kita untuk menikmati keindahan Allah, menikmati keagungan Allah, memahami kemuliaan Allah. Keindahan Allah Yang Maha Indah, yang menjadikan seseorang memahami makna keindahan Allah, sirnalah seluruh keindahan yang ada di alam semesta berganti dengan puncak kerinduaan dan nafas-nafas yang merindukan Dzat Yang Maha Indah.., Allah...
Hadirin-hadirat, telah kita dengar tadi daripada kalimat Al Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad, Al Hafidz Al Musnid Hujjatul Islam wabarakatulanam yg berkata : “almunfarid bilkamaali……..” dari salah satu syair beliau tadi beliau berkata “almunfarid bilkamaal……..” yaitu : “Yang Maha Tunggal dan Yang Maha sendiri dengan kesempurnaan”, Yang kesempurnaanNya mengungguli semua kesempurnaan, Kalimat ini ketika kita renungkan “Almunfarid…………..” Yang Maha sendiri dan Maha Tunggal dalam kesempurnaan.
Hadirin-hadirat maka pahamlah kita bahwa semua alam semesta akan fana dan sungguh Yang Maha sempurna tetap abadi, Beruntunglah jiwa yang mencintai Yang Maha sempurna.., Allah.., hadirin hadirat telah Allah jadikan alam semesta ini sedikit mengenalkan keindahan Allah kepada kita, mengenalkan kesempurnaan Allah, mengundang kecintaan kita kepada Allah, menghantarkan kerinduan kita kepada Allah. Sehingga ketika kita melihat bulan purnama yang indah ingatlah kepada Yang Maha Menciptakan yang paling indah.., Allah.., Ketika kita melihat bintang-bintang yang terang benderang dilangit, ingatlah yang menciptakan hal itu dari ketiadaan, dan keindahannya.. Allah..,
Jadilah setiap nafas kita menghantarkan kita kepada keindahan Allah, Allah menciptakan suatu makhluk yang juga menghantar kita kepada mahabbatullah yaitu Sayyidina Muhammad saw yang dengan melihat wajah beliau saw sampailah kita kepada khusyu, yang dengan mengikuti gerak-gerik dan tuntunan beliau saw sampailah kita kepada kesempurnaan iman.
Hadirin-hadirat, (beliau saw adalah) manusia yang sempurna diciptakan oleh Allah sebagai lambang kesempurnaan Allah, untuk menghantarkan kita kepada kecintaan kepada Allah, untuk menghantarkan kita kepada kerinduan kepada Allah, Allah jadikan alam semesta ini cermin dan lambang keindahanNya, dan Allah jadikan satu makhluk yang paling cepat menghantar kita kepada keridhaan Allah Sayyidina Muhammad saw.
Namun Masih muncul pertanyaan : “seandainya kita bisa cinta kepada Allah dengan ingat kepada Nabi Muhammad saw hati-hati itu syirik”. Padahal jika kita melihat bulan purnama lalu kita rindu kepada Allah, jadilah bulan purnama itu yang menjadi perantara antara cinta kita dengan Allah, Ketika kita melihat kenikmatan yang datang kepada kita barangkali berupa anak keturunan atau berupa harta atau berupa kedudukan atau berupa hal-hal yang bersifat duniawi bila itu menghantarkan cinta kita kepada Allah jadilah ia perantara menuju kecintaan kita kepada Allah. Demikian Allah jadikan sedemikian banyak perantara di alam semesta untuk menghantarkan kita kehadiratNya , dan Allah ciptakan perantara yang terindah kepada Allah (adalah) Sayyidina Muhammad saw.
Kita lihat bagaimana hadits yang kita baca tadi diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw bersabda “apakah kalian tidak takjub dan heran melihat Allah membalikkan caci-maki kaum Quraisy?” (Shahih Bukhari), kenapa? Al Imam Al Hafidz Ibn Hajar Al Asqalaniy di dalam kitabnya Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan makna hadits ini di zaman itu dari bencinya orang-orang Quraisy terhadap Sang Nabi sehingga beliau sudah diubah namanya bukan lagi Muhammad (Muhammad adalah orang yg banyakdipuji/tyerpuji) tapi dipanggil “Mudzammam” yaitu orang yang selalu dicaci maki dan dihina.
Demikian gelar Sang Nabi daripada orang-orang kuffar Quraisy, dan gelar itu sudah menjadi ucapan setiap orang-orang kuffar hingga mereka tidak lagi menamakan beliau ini Muhammad tapi selalu menamakannya Mudzammam, orang yang selalu dicaci, orang yang banyak dihina, orang yang sangat terhina. Maka Rasul saw melihat wajah-wajah para sahabat bersedih dengan gelar yang ditaruhkan kepada orang yang dicintai Allah ini, maka seyogyanya kalian lihat mereka itu mencaci bukan mencaci Muhammad tetapi mencaci Mudzammam, (diantara cacian orang Qureisy) : Allah melaknat Mudzammam, Allah memuntahkan kemarahanNya kepada Mudzammam, Allah mencelakakan Mudzammam, mereka tidak menyebut Muhammad tetapi mereka menyebut Mudzammam. Maksudnya caciannya bukan kepadaku, Aku Muhammad. Hadirin tahukah makna “innama Muhammad” nama Muhammad artinya nama yang selalu dipuji dan yang banyak padanya sifat-sifat yang terpuji. Dan beliaulah saw memang orang yang paling berhak menyandang nama Muhammad. Orang yang paling banyak dipuji dan orang yang berkumpul padanya sifat-sifat yang terpuji, memang orang yang paling banyak dipuji seluruh langit dan bumi adalah Nabiyuna Muhammad saw. Dimuliakan dan dicintai di langit dan bumi, tujuh lapis langitpun diperintah oleh Allah untuk gembira dengan kedatangan Sang Nabi.
Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahihain Bukhari dan Muslim ketika Rasul saw Mi’raj kelangit dan malaikat menjawab “wani’malmajii’u jaa’………………..”, setiap malaikat itu berkata : “semulia-mulia yang datang telah datang”, ucapan ini disetiap langit sampai ke langit yang ketujuh. Disambut dan dimuliakan oleh penduduk langit daripada para malaikat . Tentunya disambut dan dicintai oleh jiwa mukminin-mukminat dan para Nabi karena beliau juga teriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika malam Isra’ wal Mi’raj disambut oleh para Nabi. Mereka memuji Sang Nabi “Marhaban Yaa Akhi Shalih wa waladun shalih………..” disambut oleh Nabi Adam as “selamat datang wahai saudaraku yang shaleh, wahai anakku yang shaleh”. Demikian para Nabi terus menyambut beliau saw hingga semua Nabi diperintah oleh Allah menyambut Rasulullah Muhammad saw, beruntunglah jiwa yang mencintai Nabi Muhammad saw karena cinta kita kepada Sang Nabi, lambang cinta kita kepada Allah.
Kita lihat bagaimana para sahabat mencintai Sang Nabi, hadits ini hadirin-hadirat juga melambangkan kepada kita bahwa manusia yang paling mulia ini juga banyak dicaci, banyak dihina, Hadits ini menghibur semua orang-orang yang dicaci dan dihina bahwa ada satu orang yang digelari Mudzammam , orang yang paling banyak dicaci dan paling banyak dihina dan ialah manusia yang paling terpuji Muhammad Rasulullah, Jangan sampai diantara kita merasa hina dan sedih kalau orang menghina kita, ada orang yang paling mulia justru digelari orang yang paling banyak dicaci. Demikian hadirin-hadirat indahnya hadits ini menenangkan orang-orang yang terhina dan tercaci, menenangkan orang yang terdzalimi dan ditindas dan beliau saw berkata “mereka mencaciku Mudzammam sedangkan aku Muhammad” karena beliau saw dipuji oleh orang-orang dari mukminin-mukminat, para Nabi, para malaikat dan Allah. Allah memuji beliau saw : “sungguh kau (wahai Muhammad saw) berada pada akhlak yang agung” (QS Alqalam), padahal “adzhim” adalah salah satu dari sifat-sifat Allah. Menunjukkan bukan Sang Nabi memiliki sifat Allah, bukan itu maksudnya. Maksudnya Allah ingin memuliakan derajat Sang Nabi sedemikian tingginya. Alangkah mulianya hadits ini ketika dibaca oleh orang-orang yang terhina dan orang-orang yang difitnah dan dicaci, dia akan ingat manusia yang paling terpujipun digelari orang yang paling banyak dihina shallallahuwassallama wabarik alaihi.
Sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw bercerita untuk mengingatkan betapa indahnya kenabian beliau saw dan ummat beliau saw seraya berkata ketika Allah swt memberikan kepadaku perpisahan seakan-akan orang-orang membangun sebuah rumah yang megah tapi tersisa ada satu batu atau bata yang belum terpasang, maka semua orang yang lewat di rumah itu memuji rumah yang indah itu tapi mereka tersangkut, kenapa ini batu satu belum terpasang?. Ada satu bata yang berada ditempat yang paling strategis justru belum terpasang. Maka Rasul saw meneruskan : “aku adalah batu bata yang terakhir terpasang”, akulah pengakhir dari semua para Nabi.
Hadits ini menunjukkan banyak makna diantaranya ada dua makna besar. Yang pertama menghikayatkan kesempurnaan kenabian beliau saw adalah beliaulah saw Nabi yang terakhir dan beliaulah saw Nabi yang menjadi penyempurna seluruh ajaran para Nabi, makna yang kedua kerendahan hati beliau bahwa bukan berarti beliaulah saw yang menguasai para Nabi, aku hanyalah salah satu dari batu bata dan semua batu bata itulah para Nabi, aku salah satu diantaranya. Demikian indahnya perumpamaan dari Nabi kita Muhammad saw.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bagaimana Sayyidina Saib ra dari kaum Anshar, Sayyidina Saib ini lanjut usianya sampai 94 tahun dan ia berkata “Aku tetap menikmati pendengaran dan penglihatan dari semua yang ada pada diriku dengan sempurna”. Usianya 94 tahun tapi ia tetap awet muda seperti usia 40 tahun. Sayyidina Saib saat Rasul wafat usianya 8 tahun berarti masih sangat kecil ketika jumpa dengan Rasul mungkin usianya 6 tahun kira-kira, ia berkata : “Saat itu aku sakit dan saudara sepupuku minta doa kepada Rasulullah saw, lantas kulihat Rasul berwudhu. Setelah berwudhu aku meminum air dari bekas wudhu Rasulullah saw”. Keberkahan dari air bekas wudhu Sang Nabi membuat tubuhnya sempurna hingga usia 94 tahun tetap dalam keadaan awet muda, kenapa? Karena air mulia itu masuk dan merasuk pada tubuhnya. Hadirin-hadirat jangan sampai kita tertipu dengan bisikan syaitan “apa ini minum air bekas wudhu?”. karena air berubah-ubah dan bereaksi dengan apa-apa yang ada didepannya dari manusia. Ini sudah dibuktikan oleh para ilmuwan kita dan telah saya bahas tentunya, bahwa air itu berubah-ubah ketika orang yang dihadapannya marah dan mencaci, air yang dihadapannya berubah menjadi buruk bila dilihat dengan mikroskop, Bila orang yang didepannya itu mengucapkan kalimat-kalimat indah, maka air berubah menjadi lebih indah bentuknya bagaikan berlian, dan bila diucapkan doa-doa air semakin indah bentuknya. Maka air ini bereaksi, air ini bereaksi juga ketika bersentuhan dengan kulit manusia yang paling indah Nabi Muhammad saw, air bereaksi dengan doa Rasul saw yg diucapkannya saat beliau saw berwudhu,
Kita lihat bagaimana muslimin-muslimat hingga saat ini masih mencium Hajar Aswad, sedangkan Hajar Aswad ini diriwayatkan didalam Shahih Bukhari berkata Sayyidina Umar bin Khattab : “kalau bukan karena Rasulullah yang mencium mu maka aku tidak akan mencium mu wahai Hajar Aswad, engkau hanya batu”. Tidak lebih dan tidak kurang dari batu, tidak bisa membawa mudharat dan manfaat, tetap batu, tapi ketika batu itu telah dicium oleh Nabi Muhammad maka muslimin-muslimat berebutan menciumnya karena dengan menciumnya dapat keberkahan dan rahmat…, dari apa? Dari sunnah Nabi Muhammad saw, karena sentuhan bibirnya Rasulullah saw pada Hajar Aswad, Rasulullah menciumnya maka mukminin-mukminat mencium.
Demikian hadirin-hadirat keadaan para Sahabat ra sehingga berkata Sayyidina Marwah ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw ini pemilik wajah yang paling indah, pemilik tubuh yang paling sempurna, Bukanlah beliau saw ini terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, sempurna penciptaan Allah kepada beliau saw. Hingga tidak terlalu tinggi tidak terlalu pendek sedemikian hebatnya. Sehingga berkata Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika dimasa khalifahnya Abu Bakar Assiddiq ra setelah selepas daripada shalat Ashar beliau melihat Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib putranya Sayyidina Ali bin Abi Thalib, diambil digendong oleh Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq, Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq saat itu berjalan bersama Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw disebelahnya. Lalu Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq sedang bercanda dengan ayahnya Sayyidina Hasan yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib seraya berkata “ini Hasan wajahnya mirip dengan Rasulullah saw, mirip dengan Nabi tidak mirip dengan Ali bin Abi Thalib” .Maka tertawalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, ini menunjukkan akrabnya hubungan antara Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw. Bila muncul pemahaman dimasa sekarang yang mengatakan Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra ini mendahului khilafah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw dan ada diantara mereka permusuhan maka ini adalah fitnah yang batil. Karena jiwa mereka murid-murid Rasulullah tidak mempunyai sifat kikir dan sifat keinginan berebutan kekuasaan.
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari menjelaskan makna daripada kejadian itu ada 2 makna. Yang pertama memang Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra menjelaskan wajah Sayyidina Hasan bin Ali ini mirip dengan wajahnya Rasulullah saw karena diperkuat oleh riwayat-riwayat shahih lainnya wajah Sayyidina Hasan ini mirip kepada wajah Rasul daripada wajah ayahnya. Yang kedua ucapan ini adalah untuk memuji Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw. Orang yang membaca sekilas seakan-akan ini merendahkan Sayyidina Ali kw, “wajah mirip Rasul daripada ayahnya” tidak bilang begitu tapi justru itu makna pujian didalam bahasa arab bahwa putra Sayyidina Ali bin Abi Thalib wajahnya mirip Rasulullah Muhammad saw. Menunjukkan pujian kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang termuliakan dengan putra yang wajahnya mirip dengan Rasulullah saw kakeknya tentunya. Demikian hadirin-hadirat keakraban para sahabat ra sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw menuju Bathah saat beliau melakukan shalat jama’ qashar dhuhur dan ashar, selesai dari shalat itu. Ini riwayat hadirin-hadirat Shahih Bukhari mesti kita pahami bahwa Shahih Bukhari adalah kitab yang paling shahih dari semua kitab hadits. Jumhur seluruh ulama Ahlusunnah waljamaah tidak satupun terkecuali mengakui keabsahan Shahih Bukhari. Maka disaat itu kulihat Rasul saw selesai shalat ashar dan shalat dhuhur jama’ lantas kulihat para sahabat “Setelah selesai dari shalat itu kulihat para sahabat bukan lagi mencium tangan Rasul saw, Kita sering dengar orang mengingkari orang cium tangan zaman sekarang, mereka bukan lagi mencium tangan beliau saw, namun mengambil tangan beliau kedua-duanya dan mengusapkan diwajah mereka, Ini perbuatan para sahabat ra, seandainya masa sekarang ini ada yang berkata seperti ini niscaya dikatakan kultus dikatakan musyrik, padahal ini perbuatan para sahabat Rasul saw,
Diriwayatkan didalam buku yang paling Shahih yaitu Shahih Bukhari. Para sahabat mengambil tangan Rasul dan mereka mengusapkannya diwajah mereka, semulia-mulia tangan dan semulia-mulia wajah yang disentuh oleh telapak tangan Sang Nabi. Kenapa mereka berbuat demikian? Apakah mereka tidak mengenal tauhid? Apakah mereka keterlaluan dalam islam? Sungguh mereka yang lebih memahami tauhid karena mereka murid-murid Rasulullah saw. Seandainya ini mungkar maka Rasul akan mengatakan mungkar jangan kalian perbuat sekali lagi hal seperti ini. Dan Rasul berdiam memahami cinta dari para sahabat, cinta mereka untuk mengusapkan wajah mereka dengan tangan Nabi saw. Maka berkata perawi hadits ini “kuambil pula tangan Sang Nabi dan ketika ku genggam tangannya lebih dingin daripada salju dan lebih wangi daripada misk”.
Hadirin-hadirat kita lihat kenapa Allah swt membuat sempurna Sang Nabi demikian hal. Tidak ada manusia yang keringatnya dibikin wangi oleh Allah terkecuali Nabi Muhammad saw, kita bertanya kenapa wahai Allah Kau perbuat seperti ini? Sehingga para sahabat menyaksikan didalam riwayat mutawatir bahkan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa tangan beliau lebih wangi dan kulit beliau lebih wangi dari bau minyak misk. Minyak misk adalah minyak wangi termahal didunia, menunjukkan hadirin-hadirat Allah sudah mewangikan tubuh Sang Nabi ketika beliau saw lahir.
Berdeda seperti tangan ulama dan habaib zaman sekarang harus diberi minyak wangi dulu baru wangi, (Anas bin Malik ra setiap pagi meminyaki tangannya dg minyak wangi, demi untuk orang orang yg menyalaminya, rujuk Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari), Kalau beliau saw sudah dijadikan Allah swt tubuhnya wangi dan keringatnya wangi dan tidak tembus dalam logika kita bagaimana keringat yang muncul dari sel-sel tubuh beliau membuat wangi hingga keluarnya keringat itu. Ini telah dikehendaki oleh kesempurnaan Allah Yang Maha sempurna dan tidak terjadi pada makhluk lainnya mulai Adam hingga manusia terakhir, tidak ada yang keringatnya wangi terkecuali Muhammad saw. Oleh sebab itu hadirin-hadirat tidak salah Allah ciptakan beliau sempurna seperti ini supaya dicintai. Kalau seandainya cinta kepada Rasul tidak perlu cinta pada tubuhnya, atau tidak perlu cinta kepada beliau, atau maksudnya cinta kepada Allah jangan kau memuliakan Nabi, Buktinya Allah buat hal yang berbeda pada diri Rasulullah, kalau tidak tidak perlu dibuat keringatnya wangi dan sengaja keringatnya wangi membuat orang suka menciumi beliau, Kalau Allah tahu perbuatan ini mungkar Allah tidak akan perbuat demikian, namun berubahlah keringat beliau wangi, wajah yang paling indah.
Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, malam ini sengaja memang pembahasan kita kepada idola kita Nabi Muhammad saw, Kenapa..?, Karena jarang majlis-majlis ta’lim yang mau mengenalkan sosok Nabi Muhammad saw, Disini ada guru kita Habib Alwi bin Utsman tadi menyampaikan bagaimana telapak tangan Nabi keluar dimasa Imam Ahmad Rifa’i, mungkin diantara kita bertanya apakah hal seperti ini benar?, Sungguh hal ini (ada pada) hukum didalam hadits-hadits shahih bahkan ayat Alquran, sebagaimana bahwa Allah swt berfirman (hadits Qudsiy) diriwayatkan didalam Shahih Bukhari : “ barang siapa yang memusuhi wali-wali Ku, Ku umumkan perang baginya. Tiada hamba-hambaKu mendekat kepadaku akan hal yang fardhu dan mereka tidak berhenti tapi terus mendekat kepadaKu dengan hal-hal yang sunnah sampai Aku mencintainya, diteruskan dalam hadits yang panjang salah satu dari ucapannya “bila hambaKu itu waliKu minta kepadaKu akan Ku beri”, maka tidak mustahil ketika Imam Ahmad Rifai meminta kepada Allah untuk bisa lebih bercium tangan dengan Nabi Muhammad saw hal seperti ini bukan mustahil, hal seperti ini tidak terjadi pada semua orang. Hal seperti ini terjadi pada yang memintanya dan yang memintanya adalah wali Allah, dan kemuliaanya bukan karena keramat atau lainnya karena sebab ketaqwaannya kepada Allah. Bahkan kita lihat bagaimana Allah menjelaskan didalam surat An Nahl didalam Alquran ketika ummat Nabi Sulaiman yang salah satu diantara mereka berkata “aku bisa membawakan singgasana Ratu Balqis sebelum kau mengedipkan matamu”(QS Annaml 40). Ini di Aquranulkarim, oleh sebab itu ketika muncul pengingkaran didalam jiwa kita pada hal-hal yang bersifat ghaib dan ajaib telah dijelaskan oleh Allah dalam ayat itu, Ini seorang hamba yang diberi ilmu dari kitabullah kata Allah. “berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari kitab Allah : Wahai Sulaiman aku bisa membawakan singgasana Ratu Balqis kehadapanmu sebelum kau mengedipkan matamu, dalam sekejap muncullah singgasana Ratu Balqis (dari dalam tanah) muncul dihadapan Nabi Sulaiman bin Daud as (QS Annaml 40). Alquranulkarim yang bicara, oleh sebab itu hal seperti ini tidak mustahil terjadi pada Imam Ahmad Rifai, dan sungguh Rasul saw bersabda “bershalawatlah kalian dimanapun kalian berada, sungguh shalawat kalian disampaikan kepadaku saw”. Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, majelis mulia kita di malam mulia ini tentunya dipenuhi pembahasan agar kita lebih mengenal idola kita Nabi kita Muhammad Rasulullah saw.
Hadirin-hadirat kita bermunajat kepada Allah swt agar kita terus dibimbing dalam kesempurnaan tauhid, dalam kecintaan kepada Allah dan Rasul sebagaimana Rabbi kau bimbing hamba-hambaMu yang shaleh dari para sahabat Rasul daripada Auliya daripada imam-imam kami..., Rabbi….Rabbi.. telah Kau bimbing mereka pada kesempurnaan tauhid maka bimbing pula jiwa kami pada sempurnanya tauhid, sempurnanya iman, sempurnanya mahabbah, Yaa Rahman Yaa Rahim bangkitkan muslimin-muslimat yang mencintai Nabi Muhammad saw.., yang mengidolakan Nabi Muhammad saw.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah kita berdoa kepada Allah agar Allah bangkitkan jiwa-jiwa para pecinta Rasulullah, orang-orang berani menahan pedih dan sakit demi karena cinta kepada idolanya, (kita lihat) Ada yang memasang anting atau besi dan cincin di lidahnya atau memasangnya dibibirnya, Ini semua mereka lakukan seraya menahan sakit dan pedihnya demi karena mengikuti idolanya, ini keadaan saudara kita muslimin-muslimat...,
Bagaimana dengan diriku dan diri kalian, bagaimana dengan idolaku dan idola kalian Nabi Muhammad saw.., Sedemikian banyak orang-orang yang malu memakai sunnah Sang Nabi dihadapan umum sedangkan orang-orang non muslim memegang injilnya dengan bangga dihadapan umum tapi ummat Nabi Muhammad malu terlihat siwaknya didepan umum, malu kalau dia mengikuti sunnah Sang Nabi, merasa hina kalau dia mengikuti sunnah Sang Nabi padahal itulah bentuk kemuliaan disisi Allah swt.
Yaa Rahman Yaa Rahim Yang Maha Melimpahkan Kemuliaan bangkitkan muslimin-muslimat agar bangga terhadap sunnah Nabi Mu, agar cinta kepada Nabi Mu Muhammad saw. Dan Rabbi masing-masing dari kami mempunyai kesalahan yang hingga malam ini terus menggigit dan merobek jiwa kami, kalau bukan pengampunan Mu Yaa Rahman, kalau bukan maaf Mu Yaa Rabbi, kalau bukan maaf Mu Yaa Allah...
Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Rahman Yaa Rahim telah Kau jadikan alam semesta beserta isinya lambang keindahan Mu, lambang kesempurnaan Mu dan kau jadikan Nabi Muhammad sebagai lambang keindahan Mu yang menuntun kami kepada khusyu, menuntun kami kepada iman, perantara yang menyampaikan kami kepada keindahan Dzat Mu, kepada kesempurnaan Mu, kepada cahaya keagungan Mu. Wahai Yang Maha bercahaya… Wahai Yang Maha Indah… Wahai Yang Maha Megah… Wahai yang menerbitkan kesempurnaan pada setiap benda dan makhluk Mu…
Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah…Yaa Rahman Yaa Rahim terbitkan nama Mu Yang Maha tunggal sempurna dalam jiwa kami, tuntun kami pada kehadirat Mu Yaa Rahman Yaa Rahim wassallallahuala sayyidinamuhammadin wa’alahiwashahbihi wassalam.
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 22 August 2008 )

Allah SWT Tidak Akan Jadikan Umat Nabi Muhammad SAW Dalam Kesesatan

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Tuesday, 26 February 2008
Allah SWT Tidak Akan Jadikan Umat Nabi Muhammad SAW Dalam Kesesatan
Senin, 03 Desember 2007


ImageLimpahan puji kehadirat Allah swt Yang Maha menurunkan rahmatNya setiap waktu dan kejap, Sepanjang zaman alam semesta menyaksikan kedermawanan Allah, Yang Maha Memelihara setiap hamba-hambaNya dengan kasih sayang yang melebihi segenap kasih sayang, kasih sayang tunggal dari Rabbul a'lamin yang telah berfirman "wahuwa ma'akum ayna maa kuntum……" Dia Allah bersama kalian dimanapun kalian berada". Sejauh manapun langkah seorang hamba ia tetap bersama Allah dengan kebersamaan yang tidak akan pernah berpisah, selalu bersama Rabbul a'lamin, Sebelum mereka lahir ke muka bumi mereka di alam rahim sendiri, belum ada yang mengenal wajahnya, belum pula ia mengenal apapun, Allah telah bersamanya dan memeliharanya hingga ia datang ke permukaan bumi dengan izin Allah untuk hidup diatas bumiNya, kemudian ia akan wafat, diturunkan oleh tangan-tangan sahabat dan kekasihnya kedalam kubur dan ditinggalkan oleh semua keluarga dan kekasihnya, sendiri, dan tanahpun dibenam dan ditutupkan dan selesailah Ia dalam kesendirian, ia bersama Allah.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, sungguh Allah swt selalu bersama hamba-hambaNya dalam kehidupan dan dalam kematian. Dan Dialah yang paling dekat kepada kita karena telah Allah mengenalkan diri Nya Maha Pemberi, akan tetapi akan kedekatan kepada Allah yang lebih dekat kepada hambaNya , kita ini sering dibatasi dengan tirai dosa. Ketika tirai dosa itu menutup maka walaupun tidak jauh antara kita dengan Allah tetapi terasa lebih jauh dari perjalanan ribuan tahun karena tertutup dengan tirai dosa walaupun ia sangat dekat dengan Allah. Seperti orang yang duduk di sebelah dinding, disebelah dinding satunya adalah temannya. Hampir saja ia berdampingan hanya dibatasi dinding saja, ia sangat dekat dan tidak ada yang lebih dekat dengannya selain temannya. Tapi ia terbatasi dan tidak akan pernah bersatu bersama. Demikianlah tirai yang menghalangi sebagian hamba-hamba Allah dengan Allah. Akan tetapi tirai yang demikian hebatnya itu yang bila telah menutup maka tidak seakan-akan jauh kita dari Allah dengan jarak ribuan tahun ini akan tersingkap dan terbuka dengan taubat dan inabah. Ketika jiwa kita memanggil nama Allah ingin dekat kepadaNya, ketika tidak ingin menyembah kepada tuhan selainNya meminta dan mengemis maka perlu jarak penghalang antara dia dengan Allah. Jadilah ia orang yang mendapatkan kedekatan dengan Allah.
Hadirin-hadirat akan datang suatu masa kita akan dikuburkan dan selesai. Disaat itu ia sendiri bukan satu dua hari, bukan satu dua tahun mungkin ribuan tahun dalam kesendirian. Ketika kita berbicara pada siapapun tidak bisa pula berbuat apa-apa hanya pasrah akan ketentua Allah. Tidak bisa berbuat apapun selain pasrah kepada ketentuan illahi, bukan satu dua tahun tapi ribuan tahun. Didalam kegelapan barzakh dalam keadaan sendiri, apa yang mereka perbuat? Hanya menanti dan menunggu saja, itu saja yang mereka perbuat. Menunggu…menunggu…menunggu sidang akbar. Berbahagialah mereka yang dimasa hidupnya dipenuhi dengan berlian-berlian ibadah sehingga perhiasan mulia itu menemaninya pula dialam barzakh didalam penantiannya didalam sidang akbar. Merugilah mereka yang wafat dalam keadaan miskin kepada ibadah, maka ribuan tahun didalam kegelapan, ribuan tahun dalam rintihan, ribuan tahun dalam penyesalan, ribuan tahun sendiri, sendiri hadirin - hadirat, tidak ada teman, tidak ada musuh, tidak ada kekasih, tidak siapapun menemani. Demikian keadaan setiap manusia yang wafat, demikian keadaan kita pula, akan tetapi ketika seorang hamba didalam iman… maka amal ibadahnya akan menemaninya kalau barangkali lebih dari itu ruhnya berkumpul bersama Shiddiqqin, nanti saat saat perjumpaan sidang akbar dg Allah, beruntung orang orang yang wafat dalam kerinduan kepada Allah, ia wafat dalam kedaan rindu kepada Allah, maka ia menunggu ribuan tahun dalam barzakh dalam kerinduan, sehingga ia dibangkitkan di Yaumil Qiyamah bersama orang oaring yang rindu kepada Allah, betapa indah ketika perjumpaan antara Allah dan dirinya tang tel;ah ribuan tahun menanti perjumpaan dengan Allah, sedangkan Allah menjelaskan kepada Sang Nabi, sang Nabi menjelaskan kepada kita 'Man ahabba liqa'allah, ahabballah liqa'ah…' barang siapa yang rindu perjumpaan dengan Allah maka Allah rindu berjumpa dengannya.
Demikian Tuntunan Illahi agar kita mencapai kebahagiaan yang kekal di dunia, di barzakh dan di Yaumil Qiyamah. Demikian beruntungnya orang - orang yang mengikuti Sang Nabi saw, dan beliau telah menjelaskan kepad kita "tidak akan ada habis habisnya kaum dari kelompok umatku. Tentunya dari kaum ulama dan fuqaha yg membela kebenaran yang terus didalam kesucian, yang terus mengajak kepada kemuliaan hidup, mengajak kepada meninggalkan perpecahan dan permusuhan, mengajak kepada akhlak mulia, mengajak kepada hal hal yang luhur. Tidak akan ada habisnya, kata Sang Nabi saw, sampai mereka berjumpa dengan Allah tetap mereka terlihat dengan jelasnya. Maka berkata Sayyidina Abdullah bin Abd bin Mas'ud berkata sungguh kalian ini berpadulah bersama jamaah, sungguh Allah tidak akan menjadikan kelompok terbesar pada umat Muhammad dealam kesesatan. Demikian berkata Sayyidina Abdullah bin Mas;ud ra, tidak akan terjadi kelompok terbesar ummat Nabi Muhammad dalam kesesatan.
Oleh sebab itu hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, Al Imam Ibn Hajar Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari menukil tentang riwayat Ibn Mas'hud ini yang dimaksud didalam hadits ini bahwa Ahlussunnah waljamaah akan bersabar, walaupun mereka-mereka yang terus mengingkari dan lepas dari jamaah tapi Rasul menjaminnya kelompok mulia itu akan terus ada dari sejak zaman Sang Nabi saw terus sampai hari kebangkitan mereka tetap ada. Alhamdulillah hadirin-hadirat dan juga penjelas dari hadits ini adalah ucapan Sayyidina Abdullah bin Mas'hud ra bahwa Allah tidak akan menjadikan jamaah ummat Nabi Muhammad saw didalam kesesatan, Yang kesesatan adalah yang memisahkan diri sedikit-sedikit.
Demikian hadirin-hadirat jangan sampai kita tergoyang dengan pemahaman-pemahaman baru yang keluar dari 4 Madzhab besar Ahlussunnah waljamaah karena telah dikatakan oleh Sayyidina Abdullah bin Mas'hud ra bahwa ummat Nabi Muhammad saw yang jamaah yang kumpulan besar tidak akan berkumpul didalam kesesatan. Jadi tidak ada perkumpulan baru yang mengatakan ini ummat muslimin sekarang kebanyakan didalam kesesatan salah karena yang muncul dalam 4 Madzhab besar ini telah dijamin kebenarannya dengan Sabda Nabi Muhammad saw tidak akan habis-habisnya kelompok dari ummatku akan terus dhahir akan terus ada sampai mereka berjumpa dengan Allah swt, hadist ini menenangkan kita. Alhamdulillah Rasul saw telah menjamin bahwa kelompok itu pasti terus ada dan terlihat, jadi jangan tertipu kalau ada yang bilang ini sesat itu batil ini bid'ah, Ini munculnya baru, Justru Rasul saw telah berkata mereka tetap ada dan tidak sirna.
Demikian hadirin-hadirat Yang dimuliakan Allah swt, sampailah kita dimalam yang diberkahi Allah swt ini dan kita terus mendalami hikmah-hikmah Illahiyah dengan tuntunan Alqur'an dan dengan apa-apa yang dibawa oleh Sang Nabi saw. Allah swt terus bersama hamba-hamba Nya sepanjang hamba-hamabaNya dalam kehidupan lantas wafat mereka berpindah ke alam barzakh, Ada hambaNya yang masih dialam rahim, ada yang dialam dunia, semuanya Allah menjawab pada mereka "wahuwamaakum…" Dia bersama kalian dimanapun kalian berada. Apakah di dunia, apakah di barzakh, apakah di alam rahim ataupun di alam arwah, Allah tetap bersama mereka, dan dekat, inti undangan Illahi kepada jiwa kita. Allah mengundang sanubari kita untuk dekat kepadaNya dan untuk selalu bersamaNya karena Allah swt telah berfirman "fadzkuruniy adzkurkum…" Ingatlah Aku dan Aku akan ingat kepada kalian. Lamaran-lamaran Illahi untuk jiwa yang memahami kemuliaan hidup, memahami hakekat kehidupan. Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah swt kita lihat bagaimana hamba-hamba Allah yang shaleh terdahulu yang selalu dituntun dan didalam pemeliharaan Allah swt, Allah swt menjelaskan didalam kejadian Nabi Yusuf as, seorang Nabi yang ketika masih kecil bermimpi melihat matahari dan bulan dan bintang-bintang bersujud kepadaNya. Ia berkata menyampaikan dan mengabarkan kepada ayahnya, siapa ayahnya? Nabi Yakub as, siapa nabi Yakub?, Putranya Nabi Ishaq as, siapa Nabi Ishaq? Putra Nabi Ibrahim as. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Nabi Yusuf bin Ishaq bin Yaqub bin Ibrahim as. Nabi Yaqub yang mendengar mimpi itu paham mimpi ini adalah tanda kenabian, Maka ia berkata kepada putranya Yusuf "jangan kau ceritakan kepada saudara-saudara engkau , sungguh setan itu akan membuat permasalahan dan fitnah. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri cinta Nabi Yakub pada Yusuf jauh lebih besar daripada saudara-saudaranya, bukan karena membeda-bedakan atau pilih kasih, tentunya Nabi Yakub lebih memuliakan Nabi Yusuf karena ia Rasulullah, karena ia utusan Allah, mesti lebih dimuliakan dari yang lainnya.
Maka ini dilihat oleh saudara-saudaranya dan membangkitkan kedengkian. Mereka berkata cinta ayah kita hanya untuk Yusuf kita mesti menjauhkan Yusuf dari ayah kita supaya kita kebagian perhatian ayah. Maka dibawalah Yusuf dengan izin dan berat hati dari ayahnya untuk dibawa berburu lantas dibuang didalam sumur. Nabi Yusuf as menaruh kepercayaan kepada kakak-kakaknya ternyata yang dipercaya berkhianat. Maka Nabi Yusuf dijatuhkan didalam sumur dan dibawakan kepada ayahnya pakaian Yusuf yang digoresi darah kambing. Ayahnya menangis, menagis dalam kesedihan karena kehilangan putra yang akan menjadi Rasul dan Nabi, barangkali firasat ayahnya tahu dalam penjagaan Allah tapi berat rasanya berpisah dengan anak yang sangat ia cintai. Dari dahsyatnya kesedihan Nabi Ya'kub karena kehilangan putranya ini, iapun menjadi buta…, karena terlalu banyak menangis.
Nabi Yusuf didatangi oleh kafilah yang ingin mengambil air, maka ketika wadah air diturunkan dan ditarik ke atas yang diangkat bukan air tapi bayi atau anak yang sangat terang benderang. Maka berkata "masya Allah indah sekali anak ini" Nabi Yusuf ketika melihat itu gembira. Sungguhlah aku dapat orang yang baik yang menolongku, ternyata Nabi Yusuf dikecewakan lagi. Orang yang mengambilnya itu ternyata bukan orang yang berniat baik, orang yang mengambilnya ini justru seorang penjual budak, maka Nabi Yusuf dijual dipasar dengan harga murah. Maka Nabi Yusuf as dua kali dikecewakan oleh makhluk, ia pun dibeli oleh seorang kaya raya dan diberi tinggal didalam istananya lantas Nabi Yusuf pun mendapat fitnah dari istri orang kaya tersebut, sehingga orang kaya itu menjebloskannya kedalam penjara, Padahal terbukti Nabi Yusuf tidak bersalah, maka tiga kali Nabi Yusuf kecewa karena menaruh harapannya kepada makhluk.
Demikian Allah memberikan pendidikan dan pemeliharaan kepada Rasul Nya. Seorang Rasul tidak layak menaruh harapan kecuali kepada Allah, hingga ia telah kembali kepada Allah, harapannya selalu milik Allah, Lantas iapun keluar tidak lama dari penjara diangkat menjadi menteri keuangan, Dari seorang anak yang dibuang di sumur, lantas diangkat lalu dijual dengan harga murah sebagai budak, lalu masuk penjara, diakhirnya diangkat menjadi menteri keuangan. Demikian Hebatnya pola kehidupan Nabi Yusuf as melewati samudera kehidupan, maka iapun mempunyai hak untuk membagi-bagikan sedekah dan zakat untuk masyarakat fuqara, Maka Nabi Yusuf melihat diantara orang-orang yang mengantri adalah kakak-kakaknya, Ini kakak-kakak ku dulu yang membuang aku disumur, Nabi Yusuf yang mengenali mereka dan mereka tidak mengenali Nabi Yusuf. Maka disaat itu Nabi Yusuf melihat ada seorang anak kecil…, oh ini pasti adikku. Karena memang teriwayatkan didalam Buku buku Tafsir namanya Bunyamin as, ia seorang Nabi, Nabi Yusuf berkata pada pengawalnya "taruhlah alat timbangan emas ini kekantong yang untuk adikku yang kecil itu Bunyamin as taruh didalamnya tanpa ada yang tahu".
Setelah hal itu terjadi maka diumumkanlah alat penimbang yang terbuat dari emas hilang, semua mereka harus digeledah. Maka ketika digeledah ketemulah alat penimbang emas pada tempat Bunyamin, Maka menangis kakak-kakaknya meminta pengampunan kepada Nabi Yusuf, bebaskan adik kami ini ambil salah satu dari kami, jangan kau salahkan adik kami ini Bunyamin, Ayah kami sudah tua akan sedih kalau seandainya anak ini akan kalian bawa, Nabi Yusuf tetap berkeras anak ini adalah pencuri dan ia harus ditangkap dan bersama kami, kalian pulanglah pada ayah kalian.
Merekapun kembali kepada ayahnya dalam kesedihan seraya mengadu kepada ayahnya dan Nabi Ya'qub ditimpa musibah yang lebih besar karena ia mencintai Bunyamin yang juga akan menjadi Nabi yang juga tercabut darinya, Maka Nabi Ya'qub yang telah buta berkata kepada anak-anaknya "pergi kalian dari hadapanku jangan kembali terkecuali membawa Yusuf, Maka merekapun pergi dan berputus asa, mereka kembali kepada sang menteri keuangan.
"Wahai tuan kami tolonglah lepaskan adik kami karena ayah kami sudah dalam keadaan tua renta, sudah buta tidak bisa melihat karena sedih ditinggal salah satu anaknya sekarang kalian akan mengambil lagi anaknya maka ia akan dalam kesedihan". Dan berkata Nabi Yusuf "tahukah kalian dosa kalian kepada adik kalian Yusuf….??", maka mereka melihat wajah menteri ini teringatlah kepada Yusuf..!, Mereka berkata "a'innaka anta Yusuf…???" apakah kau ini Yusuf….?? Nabi Yusuf berkata "ana Yusuf…" aku adalah Yusuf dan ini adalah adikku. Maka merekapun berpelukan dan memohon maaf kepada Nabi Yusuf as.
Maka Nabi Yusuf berkata "ini pakaianku, pergi kalian kepada ayah kita berikan pakainaku ini dan usapkan ke wajahnya, lantas bawa ayah dan ibu ke istana". Ini hikayat saya sampaikan dari Surat Yusuf, maka merekapun kembali kepada Nabi Ya'qub as, Sampai dipintu maka Nabi Ya'qub "aku mencium baunya Nabi Yusuf…!" maka ketika diusapkan pakaian Yusuf kewajahnya maka iapun melihat kembali…, Demikian dijelaskan didalam Alqur'annul karim surat Yusuf. Maka merekapun datang bersama-sama menuju istana Nabi Yusuf dan mereka memberi salam penghormatan, ayah Yusuf yaitu Nabi Ya'qub dan ibunya dan juga adik dan kakak-kakaknya memberikan salam penghormatan kepada Nabi Yusuf, Maka berkatalah Nabi Yusuf "wahai ayah ini ternyata makna dari mimpiku yang terdahulu, karena matahari dan bulan dan bintang-bintang memberi penghormatan kepadaku, Matahari adalah ayahnya bulan adalah ibunya dan bintang-bintang adalah saudara-saudaranya,Demikian hadirin-hadirat Allah swt melewatkan hari-hari permukaan bumi dengan hikmah-hikmah besar, Ribuan tahun yang silam akan tetapi dinukil didalam Alqur'an nulkarim menjadi bahan renungan bagi kita bahwa Allah swt tidak akan mengecewakan orang-orang yang berharap kepadaNya.
Hadirin-hadirat tentunya lebih lagi kemuliaan Sayyidina Muhammad saw pemimpin Nabi dan Rasul... Kembali dari apa yang kita baca tadi "wahuwa ma'akum ayna maa kuntum" Dia Allah selalu bersama kalian dimanapun kalian berada. Rasulullah saw ketika hijrah bersama Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, berkatalah Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq "wahai Rasulullah, jika orang kafir itu melihat kaki mereka, mereka akan melihat kaki kita..". Maka Rasul saw menjawabnya bagaimana pendapatmu hubungan dua orang, yang ketiganya adalah Allah..?", Demikian hebatnya Rasul saw, dengan tenang dan sejuknya jiwa beliau didalam keadaan yang demikian bahaya seraya berkata "Bagaimana pendapat kalian, kalau seandainya ada dua orang, yang ketiganya adalah Allah…". Makna dari firman Allah 'Dia bersama kalian dimanapun kalian berada'.
Demikian hadirin hadirat hakikat iman yang mesti kita pahami dan kita dalami dari kemuliaan kebersamaan bersama Allah dalam segala hal, didalam kesulitan , didalam musibah, dalam kenikmatan, jangan lepaskan cahaya ilahi dari dalam jiwa. Sungguh Nabi kita Muhammad saw tiada henti-hentinya menuntun pada kemuliaan dan menjadi lambang dari pada Rahmatnya Allah SWT. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw sedang dihadapkan kepadanya hidangan makanan, dihadapkannya hidangan makanan, maka makanan itu bertasbih, terdengar tasbihnya oleh para sahabat, kita memahami bahwa seluruh benda dan makhluk itu bertasbih kepada Allah, akan tetapi hadirin hadirat, Allah jadikan makanan itu bertasbih dan terdengar oleh para sahabah ketika makanan itu dihadapkan kepada Nabi Muhammad saw, menunjukan kemuliaan yang demikian dasyatnya dari manusia yang paling dimuliakan Allah dengan cahaya tuntunan illahi Nabi Muhammad saw. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika para sahabah dalam kehausan, Rasul saw menaru bejana lantas keluarlah air dari jari jari beliau, lantas beliau bersabda "sini.. datangilah, kunjungilah keberkahan yang dilimpahi di air suci ini dan keberkahan dari Allah, Beliau sendiri yang mengatakan "kesini…, datang kepada air suci yang di berkahi " dari mana?, Yang keluar dari jari jari beliau saw. Hal hal seperti ini hadirin hadirat mestilah kita kenali, sejarah sejarah Nabi kita Muhammad saw.
Pembahasan saya yang terakhir dimalam ini adalah bahwa beliau saw ini mencintai sujud, beliau saw ini adalah orang yang sangat menyukai sujud, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, bertanya para sahabah kepada Sayyidatuna Aisyah "Bagaimana sujudnya Rasul, "Rasul saw ketika bersujud ( kata Sayyidatuna Aisyah ) sepanjang 50 ayat" kira-kira begitu kalau shalat malam 50 ayat, kalau bacaan orang yang lancar bacaan Alqurannya 100 ayat itu kira-kira setengah jam, kalau 50 ayat ini kira-kira 15 menit dalam 1 kali sujud.
Hadirin hadirat demikianlah jiwa yang turut bersujud, barangkali berbeda dengan jiwa-jiwa kita, tubuh jiwa kita ingin bersujud tapi tubuh kita menolak, hati kita ingin sujud kalau perlu walau hanya 5,6 menit, tetapi tubuh kita menolak untuk lama-lama bersujud, kenapa ?? karna tubuh kita ini kurang dipenuhi cahaya sujud, kalau tubuh kita dipenuhi cahaya sujud dia tidak akan merasa lelah dalam bersujud, ketika kita terlepas dari kenikmatan sujud maka ingin rasanya sujud dan segera selesai, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, sedangkan Rasul saw telah bersabda demikian diriwayatkan didalam Shahih Muslim "Derajat hamba yang paling dekat kepada Allah adalah saat dia sedang bersujud, inilah yang sedekat-dekatnya hamba kepada Allah dan inilah yang paling sulit bisa di nikmati, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Ketika Sayyidina Tsauban ra ditanya oleh para sahabat "apa amal yang paling dicintai oleh Allah?, Tsauban tidak menjawab, pertanyaan kedua Tsauban tidak menjawab, pertanyaan ketiga baru dia menjawab, "Aku telah bertanya pertanyaan ini kepada Rasul dan beliau menjawab "perbuatan yang paling dicintai Allah adalah banyak bersujud kepada Allah" itulah perbuataan yang dicintai Allah.
Hadirin hadirat didalam riwayat Sayyidina Rabi'iah bin Ka'ab ra, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika diriwayatkan oleh Imam bin Hajar dalam kitabnya Fathul baari bisyarah shahih bukhari, ketika Rabi'ah bin Ka'ab ini meminta kepada Rasul "kuminta padamu yaa Rasulullah agar aku bisa bersamamu wahai Rasul" maka Rasul saw menjawab "bila kau ingin dekat denganku disurga dan menemaniku disurga maka perbanyaklah sujud" demikian Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, kita mendengar nama-nama mulia semacam Imam Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang digelari Assajjad karna dia sujud 1000 kali setiap malamnya melakukan shalat 500 rakaat didalam tahajjudnya, berkata alhafid Al imam bin Hajar asqalani menukil ucapan Imam Nawawi didalam sharah Nawawi Shahih Muslim, bahwa ketika ditimbang antara lamanya berdiri atau banyaknya sujud maka banyaknya sujud lebih mulia dari lamanya berdiri disaat shalat, demikianlah yang diperbuat oleh para sahabat, mereka memperbanyak sujudnya.
Hadirin hadirat muliakanlah hari-hari kita dan malam-malam kita dengan memperbanyak sujud dan pula jangan lupakan diri dan jiwa kita, ketika diri kita bersujud, ingat jiwa kita agar pula bersujud kepada Allah, ketika jiwa telah bersujud pada Allah maka ia akan menikmati kehidupan ini bagaikan surga, ia seakan sudah sampai kedalam kenikmatan surga sebelum ia wafat karena telah menikmati indahnya kedekatan kehadirat Rabb, ketika seseorang telah memahami dan merasakan indahnya dzikrullah, indahnya mengingat nama Allah, indahnya mensucikan nama Allah, ia akan merasakan kenikmatan yang lebih dari seluruh kenikmatan yang ada dimuka bumi, dia akan lupa dengan surga dan segala isinya, akan lupa dengan neraka dengan segala ancamannya, karena ia telah menikmati kenikmatan yang terluhur dan tertinggi, yaitu kemuliaan khusyuk didalam kemuliaan cahaya sujud, bukankah telah bersabda Nabi kita Muhammad saw "sungguh Allah telah mengharamkan api neraka dari membakar anggota sujud" menunjukan ibadah sujud ini ibadah yang sangat mulia dan dia dirangkai didalam shalat, Rasul telah bersabda "wahai Allah jadikan hal yang paling kucintai adalah shalat, ketahuilah ketika meledak dari kerinduan kepada Allah, beliau melampiaskannya dengan memperbanyak shalat, dengan melakukan sujud dan rukuk.
Hadirin hadirat warisilah kemuliaan sujud ini, jadikan hari-hari kita dalam kemulian sujud dan ingatlah saat-saat dimana kita kita semua kelak akan sendiri dialam barzah, ribuan tahun menanti keputusan Allah, menanti sidang akbar, beruntunglah mereka yang wafat didalam barzakhnya sebagai orang yang merindukan Allah dan anggota sujudnya menyaksikan ia bahwa banyak bersujud. Kita bermunajat kepada Allah SWT, Yaa Rahman Yaa Rahim… kami mengadukan keadaan kami yang demikian jauh dari kemuliaan sujud, Rabbiy kepada siapa kami meminta kalau bukan kepada yang Maha memiliki kelezatan sujud, tumpahkan atas kami kemuliaan ini, curahkan atas kami kebahagiaan didalam kemuliaan sujud, Rabbiy yaa Rahman Yaa Rahim… kami berdoa kehadiratMu agar Kau melimpahkan kepada kami keberkahaan dalam kehidupan dan didalam sakaratul maut dan di alam barzah dan di Yaumil Qiyamah, limpahi atas kami kebahagiaan dunia wal akhirah, Yaa Rahman Yaa Rahim… dan kami telah meliahat bagaimana turunnya hujan dimalam ini, kami meminta kepadamu agar kau jadikan hujan ini hujan Rahmah dan jauhkan kami hujan yang membawa musibah, Yaa Rahman Yaa Rahim… Kau datangkan hujan kepada kami, jadikanlah hujan ini membawa Rahmah jadikan angin yang menghembus membawa Rahmah, Yaa Allahu yaa Allah… yaa Allahu yaa Allah…Yaa Rahman Yaa Rahim…
Hadirin hadirat kita teruskan dengan dzikir Jalalah memanggil nama Allah, bermunajat kepada Allah, ini musim hujan sudah mulai mendatangi Jakarta dan mengunjungi Jakarta dan sekitarnya, dan tahun yang lalu adalah sedemikian dasyatnya mengerikan datangnya kewilayah Jabodetabek ini, maka kita berdoa dimalam ini kepada Allah, agar Allah SWT menyingkirkan hujan yang membawa musibah dan agar allah mendatangkan hujan yang membawa Rahmah, dan membentengi kita dari musibah yang datang, Yaa Rabbiy kami berdoa agar Kau ringankan cobaan bagi muslimin muslimat dipermukaan bumi di barat dan timur dan khususnya diwilayah Jabodetabek ini, Yaa Rahman Yaa Rahim… wilayah kota muslim terbesar dimuka bumi, akan tetapi sedemikian dahsyatnya musibah datang kepada kita, seperti tahun yang lalu kita berdoa kepada Allah dengan keagungan nama Allah, agar Allah SWT membentengi musibah dari kita, Yaa Allahhu yaa Allah….. 100x, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa Dzaljalaaliwal ikram.
Hadirin hadirat disaat kita dalam kegundahan atau dalam kesedihan, ingatlah suatu waktu saat kita sedang bersendiri didalam kubur kita, disaat itu kita tidak bisa menyebut nama Allah Allah, tidak lagi bisa bersujud, tidak lagi bisa lagi beribadah, maka serulah NamaNya dengan suara lirih, dengan kerinduan kehadiratnya, hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah SWT mengangkat musibah dari muslimin muslimat, agar Allah bangkitkan matahari kebangkita muslimin muslimat dibarat dan timur, amin Allaumma amin.

Terakhir Diperbaharui ( Friday, 22 August 2008 )

Bimbingan Rasulullah SAW Untuk Berbakti Kepada ALLAH SWT

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Saturday, 02 February 2008
Bimbingan Rasulullah SAW Untuk Berbakti Kepada ALLAH SWT
Senin, 19 November 2007


ImageLimpahan Puji kehadirat Allah swt Yang Maha Luhur, Yang Maha Menguasai setiap ruh dan jiwa, (*mengetahui) berapa lama mereka akan hidup di atas permukaan bumi, berapa jumlah sel yang merangkai tubuhnya, berapa jumlah nafasnya dan berapa jumlah hari-hari yang dilewatinya, sejak ia lahir dari rahim ibundanya sehingga ia wafat. Dan (*Dia) Allah Maha Menguasai langit dan bumi, Maha Mengetahui setiap kehidupan, Maha Mengatur segala kehidupan, Maha Menguasai segala kehidupan, Maha lembut dan mengenalkan kelembutan Nya kepada keturunan Adam as.
Maha Suci Allah yang memuliakan ruh dan jiwa untuk mencapai keabadian dengan jalan keridhaan, dengan kesucian jiwa yang menyejukkan hari-hari dan malam (*malam) nya, sehingga jadilah usia dan hari-harinya seindah-indah usia, jadilah harinya semulia-mulia hari, ketika mereka melewatinya dalam cahaya keridhaan Illahi, ketika mereka melewatinya dengan mengagungkan Allah. Tidak ada hari yang lebih agung dari terbit dan terbenamnya matahari dalam usia kita terkecuali disaat hari-hari kita mengagungkan Allah. Tiada pula lintasan pemikiran yang lebih mulia selain lintasan pemikiran yang memuliakan Allah, yang merindukan Allah, yang meminta keridhaan Allah, yang menyesal atas dosa-dosanya kepada Allah, inilah hamba yang paling mulia hidup di atas permukaan bumi yang milikNya, inilah nafas-nafas termulia yang kita lewati dalam kehidupan.
Dan demikianlah hamba-hamba Allah melewati hari-hari yang sementara sampai datang waktunya mereka tidak lagi melihat terbitnya matahari, tidak pula melihat siang dan malam, tidak pula melihat wajah, tidak pula melihat warna, bentuk dan sifat, mereka telah berpindah ke alam barzakh. Akan tetapi penguasa di alam barzakh adalah tetap Allah. Beruntunglah mereka yang dimuka bumi selalu ingin bersama Allah maka barzakh nya bersama Allah, dan ia akan terus dalam kebersamaan di dalam keridhaan Ilahi, Dalam cahaya keindahan Allah hari-harinya berlalu, dosa-dosanya tergulung dalam pengampunan Allah,
Adakah yang lebih indah dari hamba yang seperti ini..?, dosa-dosanya ditelan oleh gelombang pengampunan Illahi karena ia membangkitkan gelombang pengampunan Allah dengan istighfar, dengan penyesalan atas dosa-dosanya, dengan jiwa yang menyesal dan merasa bersalah kepada Allah. Yang Maha berhutang seluruh hamba kepadaNya, sehingga dinamakan Malikuddayyaan (yaitu) Raja yang berhutang kepada Nya seluruh hambaNya, berhutang penglihatan, pendengaran, panca indera dan seluruh nafas yang diberikan olehNya, hutang yang tiada pernah terbayar .
Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, dan semulia-mulia orang yang berhutang adalah kepada Allah Yang Maha Memaafkan. Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, cahaya kemuliaan hidayah yang tebit dengan kebangkitan Sayyidina Muhammad saw, Tidak terbenam dengan wafatnya Sang Nabi saw, tapi cahaya itu terus terbit dan akan abadi menuntun kemuliaan kepada keridhaan Allah, diteruskan dari zaman ke zaman oleh mereka yang membawa wasiat dan amanat dari Sang Nabi saw karena mereka mendengar perintah dan instruksi dari Sayyidina Muhammad saw “Ballighuu..’anniiy walaw aayah..”, “sampaikan dariku walaupun satu ayat”. Sehingga semua mereka menyampaikan dari apa yang mereka dengar tentang agama ini, mereka telah berpadu dengan sambungan perintah Nabi Muhammad saw. “Ballighuu..’anniiy”.
sampaikanlah dariku, maksudnya apa?, Wakililah aku untuk menyampaikan (*ajaranku) walaupun satu ayat. Demikian dahsyatnya Sang Nabi meminta kepada ummatnya untuk membantu beliau dalam menyampaikan risalah. “Ballighuu ‘anniiy………”, sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.
Demikian hadirin-hadirat hal yang diharapkan oleh Sang Nabi, hal yang diminta oleh Sang Nabi dan inilah bentuk dari bakti ummat kepada Sang Nabi dan semulia-mulia bakti makhluk kepada makhluk lainnya adalah bakti seorang hamba kepada Nabinya, dan seagung-agung bakti kepada Allah adalah mereka-mereka yang turut menegakkan kemuliaan Allah. “Ballighuu ‘anniiy………” sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, mereka yang mendengar ini maka mereka telah diwakilkan oleh Sang Nabi untuk menyampaikan risalah, menyampaikan hadits, menyampaikan ayat, menyampaikan apa dari bimbingan-bimbingan Sang Nabi.
Hadirin-hadirat demikian hebatnya seluruh ummat Nabi Muhammad saw yang telah mendapatkan mandat langsung perwakilan dari Rasulullah saw untuk menyampaikan apa yang dia dengar. Jangan sampai kita tertipu sehingga kita berfikir aku belum pantas menyampaikan dan menasehati orang lain. La’ Wallah, (*Demi Allah tidak!), nasehat bukan harus di atas mimbar, walaupun hanya dengan sms, walaupun hanya dengan senyum, walaupun hanya dengan perbuatan mulia, itulah nasehat dan itulah tanda engkau telah mengambil perwakilan dari Sang Nabi. Demikian semakin banyak ia menyampaikan apa-apa yang ia ketahui maka semakin eratlah hubungan nya dengan Imamnya saw.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, demikian dahsyatnya Allah mengikat ummat ini kepada Nabinya, walaupun Nabi kita saw telah wafat akan tetapi berkesinambungan rahasia kemuliaannya diteruskan oleh seluruh ummatnya dari zaman ke zaman sehingga seluruh ummat Sang Nabi turut mengambil tanggung jawab sebagai pendukung Muhammad Rasulullah saw. Akan tetapi hadirin-hadirat walaupun Rasul saw telah wafat tetapi kewibawaan dan kemuliaan ruh beliau saw tidak sirna dan (*tidak) dihapus bahkan oleh para Sahabat ra.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika dua orang yang berteriak-teriak di Masjid Nabawi, di masjid Rasul saw di Madinatul Munawwarah jauh setelah Rasul saw wafat di masa Khalifah Umar bin Khattab ra maka berkata : “kalian berdua darimana?” , dua orang ini berkata “dari Thaif…”, tempat jauh dari Madinah, maka berkata Sayyidina Umar ra “kalau kalian orang sini akan kuberi hukuman kepada kalian karena berani mengangkat suara di Masjid Rasulullah saw". Demikian hadirin-hadirat padahal larangan ini hanya muncul disaat Sang Nabi masih hidup, sebagaimana firman Allah "Yaa ayyuhalladzina amanu…". “Wahai orang-orang yang beriman jangan kau angkat (*atau) keraskan suara kalian dihadapan Sang Nabi sebagaimana kalian saling mengeraskan suara satu sama lain, (*karena bila kalian mengangkat suara dihadapan Sang Nabi) maka akan jatuhlah amal pahala kalian tanpa kalian sadari” (QS Alhujurat). Ini adalah dihadapan Sang Nabi, maka pd riwayat Shahih Bukhari Sayyidina Umar masih melarang orang yang mengangkat suara di Masjidil Rasul sehingga beliau berkata "tarfa'an ashwaatakuma……." Kalian mengeraskan suara di Masjid Rasulullah padahal masjid itu tinggal batunya. Kalau sebagian orang mengatakan Nabi telah wafat sudah tidak lagi mendengar dan melihat, akan tetapi para sahabat masih menjaga adab di Masjidil Nabawi seakan-akan Rasulullah saw selalu bersama mereka di Masjidil Nabawi.
Demikian adab para sahabat kepada Rasulullah saw tidak sirna dengan wafatnya Sang Nabi bahkan setelah Rasul saw wafat pun mereka tetap menjaga adab dan akhlak kepada Nabi mereka. Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah.
Rasul saw telah menjelaskan pula kepada kita, penjelasan ini juga sebagai ulasan bagi kita, peringatan bagi kita untuk berhati-hati.Seraya bersabda diriwayatkan pd Shahih Bukhari "Latattabi’uuna….." kelak ummatku ini akan mengikuti orang-orang dari adat istiadat kaum lain dari yg sebelum mereka, sejengkal demi sejengkal lalu sehasta demi sehasta mereka mengikuti adat istiadat dari orang sebelum mereka sampai jika seandainya mereka (orang sblm mereka) masuk kedalam lobang biawak pun akan diikuti adat istiadatnya. Maka berkata para sahabat "al yahud wannashara?" Apakah yang dimaksud dengan orang Yahudi dan Nasrani ya Rasulullah?" Rasul berkata "lalu siapa kalau bukan mereka?".
Maksudnya apa hadirin-hadirat?, Hal-hal yang muncul dari adat istiadat dari orang-orang yang muncul sebelum Sang Nabi, selayaknya kita meninggalkannya semampunya, akan tetapi hal-hal yang bermanfaat jangan sampai kita tertipu lantas langsung saja menghilangkan semua apa-apa yang bermanfaat, La' Wallah. Karena juga diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw ketika mendengar orang-orang Yahudi berpuasa tanggal 10 Muharram maka Rasul saw memerintahkan orang muslimin untuk ikut berpuasa. Bukankah ini mengikuti adat istiadat orang Yahudi?, akan tetapi membawa manfaat sehingga Rasul saw berkata " Kami lebih berhak memuliakan Nabi Musa as dari kalian. Karena orang Yahudi puasa tanggal 10 Muharram karena hari itu hari selamatnya Nabi Musa as dari kejaran Fir'aun. Nabi saw mengikuti dan memerintahkan para sahabat untuk mengikutinya, menunjukkan hal-hal yang baik dan bermanfaat justru diperintah oleh Rasulullah saw untuk mengikutinya.
Demikian hadirin-hadirat jangan sampai kita terjebak dengan pemahaman hal seperti ini menjadi besar dan menjadi kacau balau di dalam pemahaman muslimin. Semua yang datang dari Yahudi dan Nasrani tidak boleh diikuti, namun yang bermanfaat boleh diikuti. Lampu inipun daripada adat istiadat Yahudi dan Nasrani, selama membawa manfaat boleh diikuti tapi selama hal yang mungkar dan bertentangan dengan syariatul mutaharah selayaknya dihiindari.
Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah. Rasul saw telah membimbing kita kepada sedemikian sempurnanya bimbingan sehingga bimbingan beliau berkesinambungan hingga akhir zaman. Sebagaimana dijelaskan dan ditemukan oleh para ilmuwan kita, susah-susahnya para ilmuwan dan ilmu kedokteran untuk mencari obat untuk melancarkan aliran darah dari penyakit pengentalan darah, dari penyakit stroke dan lain sebagainya berpuluh ratus juta dikeluarkan untuk mengobatinya, ternyata mereka menemukan obatnya adalah melakukan rukuk dan sujud. Mereka yang melakukan rukuk sehingga sejajarlah otaknya dengan dada jantungnya dan aliran darah yang demikian memperkuat dan memperlancar aliran darah. Demikian pula posisi sujud ketika jantung berada diatas kepalanya sehingga lebih tinggi daripada kepalanya disaat itulah kelancaran aliran darah lebih terpacu dan tujuh anggota tubuh sujud yang bersentuhan dengan bumi berpadu dengan gravitasi bumi dan memperlancar darah. Demikian dahsyatnya syariatul Musthafa Muhammad saw menjawab segala macam penyakit, tersimpan didalam shalat.
Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, demikian dahsyatnya sunnah Nabawiyah dan tuntunan Sang Nabi dan tidaklah kita mampu menguak semua hikmah Illahiyah dalam syariatul mutaharah tapi sebagian yang terbuka ini membuat hal-hal yang mengagetkan kita ternyata gerakan shalat bukan hanya sekedar gerakan ubudiyah tapi itulah gerakan yang paling efektif bagi seluruh keturunan Adam as. Semakin banyak ia melakukan shalat fardhu ditambah sunnahnya semakin sehat wal'afiat hidupnya. Demikian dahsyatnya Allah Yang Maha memahami segala kejadian, Yang Maha menciptakan manusia dari ketiadaan dan Dialah Yang Maha mengetahui atas apa yang dibutuhkan oleh manusia.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, beruntunglah orang-orang yang memahami hakekat kehidupannya adalah menuju Allah, dalam keridhaan atau dalam kemurkaan, dalam dosa atau dalam pahala tetap akhirnya adalah kepada Allah. Kayakah, miskinkah, susahkah, mudahkah, besarkah atau kecil, wanita atau pria puncak akhirnya adalah berhadapan dengan Rabbul a’lamin “yaumayaquumunnaas……” hari dimana manusia berdiri dihadapan Rabbul a'lamin (QS Al Infithar).
Saat itu pasti datang kepada setiap hamba yang hidup diatas permukaan bumi, sehingga mereka yang terlambat mendapatkan hidayah seraya berkata "yaa laitani kuntu….." alangkah indahnya kalau seandainya aku ini menjadi tanah (QS Annaba’) bukan lagi menjadi manusia yang harus bertanggung jawab dan menghadap Rabbul a'lamain. Tapi beruntunglah mereka yang merindukan Allah, puncak jika mereka berhadapan dengan Allah adalah puncak kelezatan dari segala yang lezat, bertemunya yang dirindukan kepada yang merindukan.
Beruntunglah jiwa yang merindukan Allah. Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah Rasul saw diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari menyampaikan kepada kita salah satu hikayat bahwa ada seorang bayi yang ketika sedang disusui ibunya tiba-tiba lewatlah seseorang yang ahli maksiat dan pendosa, ibu itu berkata "wahai Allah jadikan lah anakku sepertinya", bayi itu menjawab "wahai Allah jangan kau jadikan aku sepertinya", dan lewatlah seorang fuqara lantas ibu itu berkata "wahai Allah jangan jadikan anakku sepertinya" lantas anak itu menjawab "wahai Allah jadikan aku sepertinya". Maka Imam Bukhari alaihirahmatullah dalam Shahihnya menambahkan makna dari hadits ini bahwa yang didoakan oleh sang ibu pertama kali adalah orang yang wafat didalam kekufuran, dan yang bayi itu meminta jadikan aku sepertinya adalah orang yang ketika mendapat cobaan selalu mengucap Hasbiyallah, yang selalu berucap ketika mendapat cobaan mengucapkan "Hasbiyallah" cukuplah bagiku Allah.
Demikian diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, hikayat ini singkat tapi Rasul saw menyampaikannya bukan sekedar cerita dongeng belaka tapi menuntun jiwa untuk memahami makna kehidupan dan makn keberuntungan yang hakiki dan makna kehinaan yang hakiki. Demikian hadirin-hadirat, Alhafidz Al Imam Ibn Hajar Asqalaniy didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari memperjelas daripada hadits ini bahwa juga terdapat sebagaimana teriwayatkan bahwa pembantu yg menyisiri rambutnya putra-putri Fir'aun adalah seorang mukmin, Ketika jatuh sisirnya ia mengucapkan nama Allah. Maka ia pun diketahui mengikuti agamanya Musa as, ibu ini bersama bayinya di angkat keatas sebuah tempat yang tinggi dihadapkan ke sebuah bejana besar berisi minyak yang bergolak, Ibu ini ketakutan ragu karena tidak berani melompat melihat anaknya yang dalam pelukan, maka Allah berikan kekuatan dan kemampuan kepada anaknya untuk berucap "ishbiriiy yaa ummah…." Sabarlah wahai ibunda, kita dalam kebenaran, maka ibu itupun ketika disuruh memilih antara Allah tapi harus lompat di dalam minyak yang mendidih bersama bayinya atau hidup menyembah Fir'aun, ia melompatkan dirinya kedalam minyak tersebut, ia ragu terhadap anaknya dan pada anaknya Allah berikan kekuatan untuk memberi ketabahan kepada sang ibu.
Hadirin-hadirat hikmah dari hikayat ini dari demikian besarnya bakti mereka kepada Allah, mereka tidak ingin jauh dari Allah, padahal kalau ibu itu barangkali ia berfikir baiknya aku menipu Fir'aun, biarkan saja seakan-akan menyembah Fir'aun berapa detik lagi aku kembali terus dalam hakekat aqidahku menyembah Allah. Ibu ini tidak ingin demikian karena ingin dekat dengan Allah, tidak ingin jauh dari Allah. Demikian dahsyatnya ia membela Allah, membela Tauhid, membela iman sehingga ia harus membayar kedekatannya kepada Allah dengan melompatkan diri ke minyak yang mendidih. Ia melakukannya demi keinginannya untuk dekat ke hadirat Allah Jalla Wa'ala.
Demikian hadirin-hadirat bahkan diriwayatkan Sayyidatuna Asiah ra istri Fir'aun yang ketika ia diketahui menyembah agama Musa as ia ditangkap dan dicambuk, maka berkatalah istri Fir'aun Sayyidatuna Asiah ra semakin kau tambah cambukanmu semakin membuatku rindu kepada Allah. Demikian dahsyatnya kerinduannya kepada Rabbul a'lamin, dimana jiwaku dan jiwa kalian dari kerinduan kehadirat Allah Jalla wa'ala?, Hadirin-hadirat kita adalah kaum dhuafa yang terus mengemis kehadirat Allah agar terus diberi kekuatan, agar diberi kemampuan oleh Allah untuk mencapai derajat jiwa tertinggi yaitu merindukan Allah swt. Inilah derajat tertinggi setiap jiwa yang hidup diatas permukaan bumi, mereka adalah orang-orang yang merindukan Allah. Kita tidak mampu barangkali siang dan malam, maka barangkali satu-dua menit, barangkali satu-dua kejap terpanggil jiwa kita dalam sujud untuk kerinduaan Rabbul a'lamin. Dan juga kemuliaan itu akan bangkit ketika kita peduli kepada sesama, jangan biarkan orang sesama kita dalam kegelapan dan kesesatan, ajak mereka dengan kelembutan dan kasih sayang.
Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, saya juga tidak berpanjang lebar karena baru saja kembali dari Kuala Lumpur tadi jam 16.00 sore, dan perlu saya laporkan juga pada hadirin selama tujuh hari saya disana terus mengunjungi majelis ke majelis bangkitnya para pemuda untuk mencintai Nabi Muhammad saw. Berpadu mulai dari para ulama, para Habaib untuk membangkitkan ummat agar mengalihkan idola-idola muslimin daripada hal-hal yang hina disisi Allah kepada Nabi Muhammad saw. Akan tetapi muncul sedikit kendala di wilayah Perlis, karena wilayah ini memang terkenal tidak menyukai Sang Nabi dimuliakan, dan ditempat itu penghambatan yang sedemikian dahsyatnya. Ketika kami telah sampai diwilayah Kedah lantas semakin mendekat ke wilayah Perlis dari majelis ke majelis sampailah di wilayah Perlis mereka telah menghalangi kita untuk menyampaikan Mauidzah, sehingga muncul ancaman kalau sampai saya naik ke atas mimbar untuk menyampaikan ceramah akan ditangkap. Oleh sebab itu majelis di batalkan padahal majelis dihadiri hampir seribu orang, dan untuk wilayah Perlis seribu orang adalah hal yang sangat dahsyat sekali. Akan tetapi alhamdulillah habis hal seperti ini bukan malah memadamkan semangat dari masyarakat Perlis aswaja, mereka telah menjanjikan dua bulan yang akan datang akan mengadakan Tabligh Akbar yang lebih besar lagi dan akan mengurus segala sesuatunya agar lebih teratur sehingga tidak terjadi pelarangan atau ancaman untuk ceramah padahal yang saya sampaikan hanyalah tentang Mahabbatullah wa Rasul, tentunya dari saudara-saudara kita yang tidak menyukai maulid, tidak menyukai tabarrauk dan tahlil akan tetapi mereka juga saudara kita bukan untuk dimusuhi dan diperangi, tetapi untuk disadrkan kepada kemuliaan. Kita bermunajat kepada Allah swt agar Allah swt melimpahkan kebangkitan dan kemuliaan kepada muslimin-muslimat . Yaa Rahman Yaa Rahim bangkitkan semangat muslimin muslimat untuk mencapai kemuliaan akhlak Sang Nabi, untuk mendalami sosok Sang Nabi, untuk mempelajari profil Sang Nabi, sehingga mereka mencapai kesempurnaan hidup, sehingga mereka mencapai kebahagiaan dunia wal akhirat .
Yaa Rahman Yaa Rahim telah kau terbitkan matahari kebangkitkan muslimin-muslimat diwilayah kami terbitkan pula diseluruh wilayah lainnya, di Malaysia, di Singapura dan di seluruh Barat dan Timur. Rabbi terbitkan kebangkitan muslimin-muslimat untuk meninggalkan kekerasan dan kembali kepada kelembutan, kepada akhlak Rasulullah, kepada keberkahan, kepada semangat Muhajirin dan Anshar.
Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Rahman Yaa Rahim inilah nama yang paling agung yang kau ajarkan kepada kami, inilah nama Mu Rabbi… Rabbi.. maka tiadalah kami satu kali memanggil nama Mu terkecuali kau pastikan hujan hidayah kepada beribu orang-orang yang berbuat maksiat, kau pastikan hujan hidayah memanggil jiwa-jiwa para pezina, para pemabuk, para narkotika. Rabbi…Rabbi… undang mereka dalam hidayah, kami bermunajat Rabbi mewakili Sang Nabi yang beliau saw selalu mendoakan mereka. Rabbi kami bermunajat untuk hujan hidayah bagi saudara-saudari kami yang masih dalam kegelapan dosa, yang masih dalam kehinaan, dan juga kami mengadukan jiwa kami Rabbi… kerusakan jiwa yang selalu ingin lari dari apa yang Kau ridhai, kerusakan jiwa yang selalu menghindar dari apa yang Kau cintai. Rabbi kepada siapa kami mengadukan hal ini kalau bukan kepada nama Mu… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah nikmatilah ucapan memanggil nama Rabbul alamin, nikmatilah lafadz agung ini karena inilah seindah-indah yang kita ucapkan, inilah semulia-mulia yang kita ingat, inilah yang seagung-agung yang kita sebutkan, panggillah nama Nya dan benamkan seluruh hajatmu, dan semua kesulitan dan rintanganmu, tenggelamkan dalm samudera nama Nya…
Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Allahu Yaa Allah… Yaa Rahman Yaa Rahim terangi jiwa kami dengan nama Mu Yang Maha Luhur, terangi jiwa kami dengan seindah khusyu, terangi jiwa kami dengan kemuliaan nama Mu Rabbi, terangi hari-hari kami dengan kemudahan dan keberkahan, terangi kami dengan pengabulan setiap hajat dan tersingkirnya segala cobaan. Wahai yang seagung-agung disebut lidah, Wahai yang sesuci-suci bimbingan oleh jiwa, Wahai yang dengan mengingatnya sucilah jiwa pada puncak-puncak keluhuran Yaa Rahman Yaa Rahim… Washallallahu ala Sayyidina Muhammadin wa'ala alihi washahbihi wasallim… Walhamdulillahirabbil a'lamin.
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 22 August 2008 )

Khutbah Rasululullah SAW

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Monday, 10 September 2007
Khutbah Rasululullah SAW
di Hari Terakhir Bulan Sya'ban


Wahai para manusia, telah menyelubungi kalian bulan yang agung, bulan yang dilimpahi Keberkahan yang padanya terdapat suatu malam yang lebih mulia dari seribu bulan, Allah jadikan puasa padanya kewajiban, dan shalat malamnya sunnah, Barangsiapa yang beramal (dibulan itu) dengan amal yang sunnah maka baginya pahala seakan melakukan ibadah yang fardhu, Barangsiapa mengamalkan amal yang fardhu maka seakan menjalankan 70 hal yang fardhu dibulan yang lain, Dia adalah (ramadhan) Bulan kesabaran, dan balasan sabar adalah sorga, Dialah bulan saling tolong menolong, Ditambahkan (oleh Allah) padanya rizki orang-orang mukmin. Barangsiapa yang menjamu buka orang yang berpuasa maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan pembebasan dari neraka, dan ia mendapat pahala puasa seperti orang itu tanpa dikurangkan..
Maka berkatalah sebagian dari mereka : ?tidak semua dari kami mempunyai rizki menjamu orang berbuka puasa?, maka Rasul saw menjawab : ?Allah tetap memberikan pahala itu walaupun hanya dengan sebutir korma atau segelas air. Dialah bulan yang pada awalnya Rahmat (Kasih Sayang Allah), dan pertengahannya Pengampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka, Barangsiapa yang memberi keringanan pada budaknya (atau pembantunya) maka diampuni dosa-dosanya dan baginya pembebasan dari neraka.
Maka perbanyaklah empat hal, yang dua hal adalah keridhoan Tuhanmu dan yang dua lainnya adalah tiada kemampuan kalian mendapatkannya (Allah yang memiliki), Dua hal yang pertama adalah syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan yang kedua adalah kalian beristighfar pada Nya, Dan dua hal yang bukan milik kalian adalah mintalah sorga dan berlindunglah padanya dari neraka, Barangsiapa yang memberi minum untuk berbuka orang yang berpuasa di bulan itu maka Allah akan memberinya minum dari telagaku hingga tak akan ia haus hingga ia sampai ke sorga? (Shahih Ibn Khuzaimah hadits no.1887).

Terakhir Diperbaharui ( Monday, 10 September 2007 )

Kemulian Makam Rasulullah SAW

itulis Oleh: Munzir Almusawa   
Monday, 03 July 2006
Kemulian Makam Rasulullah SAW


ImageSayyidina Umar bin Khattab ra adalah salah seorang pecinta Rasul saw, beliau ra selalu tak ingin berpisah dengan Rasul saw, maka ketika ia telah dihadapan sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yg merobek perutnya dengan luka yg sangat lebar, beliau tersungur robo dan mulai tersengal sengal beliau berkata : ?dekatkan aku susu?, alangkah mulianya Amirulmukminin ini, beliau masih ingat sunnah Nabinya saw yg menyukai susu, maka saat susu itu diminumkan, segera susu itu tumpah dari luka diperutnya, maka ia memahami bahwa ia sudah diambang sakratulmaut, ia menoleh dan berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra), "Pergilah pada ummulmukminin, katakan padanya aku berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra", maka ketika Ummulmukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : "Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu (dimakamkan disamping makam Rasul saw), maka bila aku wafat, usunglah aku kesana, dan ucapkan lagi salam, dan mohonkan izin lagi pada Ummulmukminin, bila beliau mengizinkan maka kuburkan aku, kalau beliau menolak maka tolaklah aku ke pekuburan muslimin" (Shahih Bukhari hadits no.1328).
Mustahil Umar ra meminta berkali-kali untuk diizinkan dimakamkan disebelah makam Rasul saw dan Abubakar ra, kenapa?, apakah sekedar iseng belaka?, melainkan bukti bahwa Makam Rasul saw mempunyai kemuliaan, demikian pula Makam Abubakar Shiddiq ra, sehingga Umar ra dalam sakratulmautnya masih sempat mengucapkan kalimat bahwa tak ada yang lebih diperdulikannya selain pembaringan disebelah mereka.
Demikianlah Mahabbah (cinta) kepada Rasul saw, dan setelah Rasul saw wafat, diriwayatkan bahwa peninggalan-peninggalan pakaian Rasul saw disimpan oleh para sahabat, sebagaimana cincin beliau saw dipakai oleh Anas bin malik, lalu pindah ketangan Abubakar ra, lalu pindah ketangan Umar bin Khattab ra, lalu pindah ketangan Usman bin Affan ra, lalu terjatuh ke sumur Aris, dan berkata Anas bin malik : Aku mencarinya bersama usman bin Affan selama 3 hari dan kami tak juga menemukannya (Shahih Bukhari hadits no.5540). Betapa mereka menjaga barang barang peninggalan Rasul saw, kalau seandainya cincin itu tak ada nilai mahabbah, maka tak perlulah Usman bin Affan mencarinya hingga 3 hari, ini menunjukkan barang peninggalan Rasul saw dimuliakan dan dicintai oleh para sahabat besar, radhiyallahu 'anhum,
Lalu siapa pula yang mengingkari Abubakar Shiddiq ra?, siapapula yang mengingkari Umar bin Khattab ra?, Usman bin Affan ra?, Ali bin Abi Thalib kw?, mereka kesemuanya seperti yang disebutkan Imam Bukhari dan para muhadditsin besar lainnya, demikian mereka ini dan para penerusnya dari zaman ke zaman, para pecinta Rasul saw terus ada dan terus mengenang sang nabi saw, puji-pujian pada Nabi saw terus digandrungi, dan Rasul saw bersabda : "Orang yang dahsyat Cintanya padaku di ummat ini, adalah mereka yang hidup setelah aku wafat, namun hati mereka lebih condong untuk melihatku lebih daripada harta dan keluarga mereka" (Shahih Muslim hadits no.2832)
Wahai para pemuda bangkitlah.. kenalkan dirimu.. katakan pada mereka, dan jangan kau malu dan ragu, katakan pada semua temanmu.. : "Kalian ber idola lah dengan idola kalian, idolaku adalah Muhammad Rasulullah saw..!", bangkitlah dengan mencintai sunnah beliau saw, mengenalkan sunnah beliau saw kepada teman teman, Maka mereka yang menolak memuji Rasul saw, dan melarang orang memuji Rasul saw di masjid-masjid, mereka adalah pengkhianat nabi saw, mereka membawa ajaran sesat dari bisikan syaitan, dan bahwa telah terjadi di zaman Rasul saw seorang lelaki menyeramkan dengan jenggot memanjang dan dahi menjorok kedepan, mata membelalak, dan berkepala sulah, menegur Rasul saw seraya berkata : "Bertakwalah kepada Allah wahai Rasul..!", maka murkalah Rasul saw dan berkata : "Bukankah aku yang paling berhak atas ketakwaan dimuka bumi ini..?", maka berkata Khalid bin walid ra : Izinkan aku menebas lehernya Wahai rasulullah..!, maka berkatalah Rasul saw : "Jangan.. barangkali dia ini shalat", maka berkata Khalid : berapa banyak orang yang shalat dan hatinya tidak shalat?, maka Rasul saw menjawab : "Aku tidak diutus untuk membelah dada mereka untuk memeriksa iman mereka", lalu Rasul saw terus memandangi lelaki buruk akhlak itu seraya bersabda : "akan lahir dari sulbi orang ini suatu kaum yg membaca Kitabullah dengan lembab, tidak melewati tenggorokannya (tidak diamalkan/tidak memahami kemuliaan Alqur'an, hanya sekedar hafal lalu menghina orang lain), mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya anak panah dari busurnya, bila aku menjumpai mereka aku akan memerangi mereka sebagaimana memerangi kaum tsamud" (Shahih Muslim hadits no.1063,1064).
Muncullah wabah akidah dizaman kita, mereka banyak menghafal Alqur'an namun pula bibir mereka kotor dengan menuduh Musyrik pada orang muslimin. Wahai Allah.. terbitkan matahari Mahabbah dan cinta kami pada Idola kami Muhammad saw?, curahkanlah hidayah pada semua muslimin yang terperangkap oleh perangkat sesat ini, palingkan hati mereka untuk mencintai Nabi Muhammad saw. Sebagaimana para sahabat mencintai nabi saw, amiin ..amiin..

Bersambung.
Terakhir Diperbaharui ( Tuesday, 04 July 2006 )

Merindukan Allah

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Sunday, 16 October 2005
Merindukan Allah

ImageKetika malam telah larut, alam fikiranku melayang mengembara kearah kegelapan malam, fikiranku menerawang kesebuah kuburan yang kaku, gundukan tanah merah yang dingin, perut bumi yang menjadi kediamanku kelak, didalamnya tak lain cacing dan serangga pemakan bangkai, tubuhku yang tak mampu menepis binatang yang menggerogotiku dan menjadikan tubuhku sarang dan tempat bertelur, alangkah tak berdayanya tubuh ini, sahabatku meninggalkanku, anak istriku meninggalkanku, orangtuaku meninggalkanku, semua orang yang kukenal melupakanku, mereka tak mau ikut mati bersamaku, mereka tak mau tahu lagi apa yang menimpaku dikuburku, mereka tak mau walau hanya menepiskan cacing yang menggerogoti tubuhku, mereka tak perduli lagi tubuhku membusuk sedikit demi sedikit, hingga tubuhku hancur dan berbau, hingga tubuhku menjadi tulang, lalu habis musnah menjadi tanah?, kemana aku akan pergi, ruhku akan melayang memenuhi panggilan Penciptaku.
Wahai Allah, tak ada selain Mu, Engkaulah yang akan menepiskan semua serangga yang mendekati tubuhku, akan Kau jaga tubuhku yang masuk dalam perut Bumi, Engkau mendengar jeritan hatiku yang merindukan Mu, maka dengarlah Wahai yang menciptakan harapan, wahai yang menciptakan segala kerinduan, wahai yang menciptakan keinginan untuk mengadu, kulontarkan kalimat yang kini hampir memecahkan kalbuku, Aku tak mempunyai selain Mu untuk mengadu, untuk menolong, untuk memberi, untuk diharapkan, untuk bergerak, untuk bernafas, untuk berucap, untuk bersuara, untuk mendengar, untuk melihat, untuk melangkah, untuk bergerak, untuk berfikir, untuk makan, untuk minum, untuk tersenyum, untuk bergembira, untuk segala galanya, selain Mu, semua yang kumiliki, dan yang tak kumilki adalah milik Mu, tubuhku milik Mu, makananku milik Mu, semua yang kulihat milik Mu, semua yang kudengar Milik Mu, semua yang kuuucapkan milik Mu, semua langkahku milik Mu, setiap nafasku milik Mu, setiap detak jantungku milik Mu, perasaanku milik Mu, kerinduanku milik Mu, harapanku milik Mu, kesedihanku milik Mu, kegembiraanku milik Mu, alangkah indahnya wahai Rabb, Karena Engkau memilikiku, Engkau menggenggam diriku, Engkau mengaturku, Engkau menjagaku, Engkau melindungiku, Engkau mengayomiku, Engkau melimpahkan kelembutan Mu padaku, aku merindukan Mu wahai Allah, Engkau memanggilku agar aku dekat kepada Mu wahai Allah?
Wahai yang menciptakan cinta kasih di seluruh kalbu hamba Nya, Engkau menghendaki aku mencintai Mu wahai Allah.., wahai yang menciptakan lidah saling menyebut nama nama hamba Nya, Engkau menghendaki aku menyebut nama Mu wahai Allah?, wahai yang menciptakan segala yang indah, keindahan yang terlihat dan yang tak terlihat, keindahan yang terdengar dan tak terdengar, keindahan yang terucapkan dan tak terucapkan, keindahan yang terasa dan tak dapat dirasa, keindahan yang diketahui dan yang tak diketahui, keindahan yang tersaksikan dan yang tersembunyi, semua keindahan itu berasal dari keindahan Mu wahai Allah, maka betapa indahnya Engkau .., betapa lembutnya Engkau ?
Maka Wahai Pencipta Keindahan, Wahai Pencipta Kelembutan, Wahai Pencipta Kasih sayang, sebagaimana Engkau perlihatkan keindahan yang ada pada makhluk Mu, sebagaimana Engkau perlihatkan kelembutan yang ada pada makhluk Mu, sebagaimana Engkau perlihatkan kasih sayang yang ada pada makhluk Mu, maka perlihatkan padaku Keindahan Mu wahai Allah?, perlihatkan kelembutan Mu wahai Allah.., perlihatkan kasih sayang Mu wahai Allah?, walau hanya berupa harapan, walau hanya berupa sangkaan, walau hanya berupa khayalan, walau hanya berupa kerinduan, walau hanya berupa keinginan, walau hanya berupa airmata, walau hanya berupa pemberian, walau hanya berupa lamunan, walau hanya berupa kemudahan, walau hanya berupa pertolongan, asalkan aku mengetahui bahwa itu datang dari kelembutan Mu, datang dari kasih sayang Mu, datang dari keindahan Mu, alangkah kecewa hamba yang hanya memiliki harapan, hamba yang hanya memiliki khayalan, hamba yang hanya memiliki lamunan, hamba yang hanya memiliki kerinduan, hamba yang hanya ingin dekat, hamba yang hanya mendambakan kelembutan, hamba yang hanya mendambakan ayoman, hamba yang hanya mendambakan kasih sayang, sedangkan modal semua harapanku hanyalah airmata, apakah ia harus dikecewakan oleh yang Maha tak mengecewakan, alangkah hancur perasaannya kalau kerinduannya ditolak oleh yang Maha tak menolak kerinduan, alangkah berkeping kepingnya kecintaannya, bila keinginannya untuk dekat tertolak oleh yang Maha tak menolak hamba Nya yang ingin dekat, itu semua tak ada pada dzat Mu, itu semua tak ada dalam sifat Mu, itu semua tak ada pada perbuatan Mu, apalagi yang membuatku tertolak sedangkan Engkau yang Maha menerima, apalagi yang membuatku tersingkir sedangkan Engkau yang Maha merangkul, apalagi yang membuatku terjauhkan, sedangkan Engkaulah yang maha mendekatkan, salahkah aku merindukan Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan kerinduanku pada Mu, salahkah aku menginginkan dekat pada Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan keinginanku untuk dekat kepada Mu, salahkah aku merasa tenggelam dalam samudra Kelembutan Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan perasaa itu dihatiku.
Wahai Allah.., wahai yang menamakan diri Nya Allah?, wahai yang menginginkan nama Nya dipanggil Allah, wahai yang menginginkan lidahku memanggil Dzat Nya dengan panggilan Allah, wahai yang menginginkan aku mengharapkan Nya dg mengingat nama Allah, wahai yang menciptakan lidahku bergetar menyebut Nama Allah?, wahai yang memberikan kemampuan pada jemariku menuliskan nama Allah.., maka dengan kemauan Mu kusebut namamu Allah.., dengan keinginan Mu kurindukan Engkau Allah.., dengan keinginan Mu aku ingin dekat kepada Mu wahai Allah?, salahkah aku berkeinginan, salahkah aku merindukan, salahkah aku ingin dekat, sedangkan semua getaran kalbuku itu adalah keinginan Mu wahai Allah?, maka sebagaimana Kau jadikan cacing merangkak tanpa tangan dan kaki, maka jadikan aku merangkak kepadamu tanpa hambatan, sebagaimana Kau jadikan anjing najis bertasbih mensucikan Mu, maka jadikan aku pendosa hina yang mendambakanmu, sebagaimana kaujadikan air mengalir menjadi beku, maka jadikan harapanku mengalir kearah Mu dan membeku dipintu Mu, sebagaimana Kau jadikan gunung batu menjadi debu, maka jadikan seluruh kesalahanku menjadi debu dihadapan Keagungan Mu, sebagaimana Kau jadikan bumi perkasa terinjak injak, maka jadikan hawa nafsuku terinjak injak kerinduanku kepada Mu, sebagaimana Kau jadikan Raja berwibawa terkalahkan dan terhinakan, maka jadikan kesombonganku terhinakan oleh kewibawaan Mu, sebagaimana kau jadikan sesuatu yang bergerak menjadi diam, maka jadikan tubuhku yang bergerak berubah diam dari segala yang tak Kau ridhai, sebagaimana kau jadikan semua yang ada menjadi fana, maka jadikanlah gunung dosa ini fana dalam kelembutan Mu, sebagaimana kau jadikan yang tak mungkin menjadi kepastian, maka Jadikan semua ketidak mungkinanku untuk dekat menjadi janji kepastian.

Terakhir Diperbaharui ( Tuesday, 25 April 2006 )

Raja Dan Rakyat

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Tuesday, 15 November 2005
Raja Dan Rakyat


Bagian I. ImageSegala Puji atas Maha Raja Yang Tunggal dengan Kesempurnaan, Tunggal dengan Kedigjayaan, Tunggal dengan Kemegahan, Tunggal dengan Keindahan, Tunggal menguasai setiap kejap perputaran kejadian dalam Kerajaan Nya, Alangkah Luas Kerajaan Nya, setiap Atom dan molekul menyimpan Isyarat Keagungan Nya, Tiada sejengkal tanah dipermukaan Bumi terkecuali milik Nya, dan Dia Penguasa Tunggal Yang Maha Berkuasa atas setiap tanah dibentangan Barat dan Timur, Maka muncullah penguasa-penguasa dunia di setiap tempat yg berganti-ganti setiap zaman, dengan mengaku sebagai Pemilik tanah di Bumi, membuat aturan dan undang-undang, lalu si penguasa gadungan mengaku bahwa setiap jengkal tanah adalah miliknya, semua bangunan harus dengan izinnya, harus membayar sewa/pajak padanya, harus membeli darinya, lalu menggantungkan seribu aturan yg harus ditaati di leher penduduk Bumi, bila melanggar maka ia akan dihukum dan diadili dengan hukuman yg ia buat sendiri, ia berkuasa meruntuhkan atau memusnahkan, atau mengubah semaunya, dengan alasan reboisasi, dibangun tanpa izin, maslahat umum, merusak ketenangan masyarakat dan seribu alasan lainnya, dan semua manusia taat dan memaklumi aturan si penguasa?
Lalu bagaimana dengan Penguasa Tunggal yg menjadi Pemilik aslinya?, saat Maha Raja ini mengubah keadaan Bumi Milik Nya, semua mengeluh dan mengecam Nya, semua menganggap Nya kejam, walau telah diumumkan ganti rugi sepuluh kali lipat mereka tetap marah, lalu Maha Raja ini mengumumkan akan mengganti gubuk reot mereka dengan Istana Megah Keabadian, mereka menolak dan memilih tinggal dalam gubuk kemiskinan..
Maha Raja Tunggal ini mempunyai Istana-Istana Indah yg didalamnya segala keindahan, perhiasan indah, Emas, Berlian, Zamrud, Zabarjad, ditebarkan sebagai tanah pijakan.. dan cangkir-cangkir berlian teramat indah yg bila sedikit pecahannya jatuh ke muka bumi maka itu lebih mahal dan berharga dari seluruh perhiasan yg ada di Bumi bila dikumpulkan semuanya, dan cangkir-cangkir itu berjumlah ribuan memenuhi Istana-Istana mereka, sungai Madu, sungai susu, air dan makanan yg datang sendiri bila di-inginkan, sejuk, teduh, singgasana-singgasana berukir dengan batu-batu mulia yg tak pernah ada di Bumi, ratusan Bidadari dan segala kemegahan yg menakjubkan. Lebih dari itu semua, mereka yg menghuninya adalah orang-orang yg dekat kepada Maha Raja dan dicintai sang Raja.
ImageImageMaha Raja Jagad Raya ini pun memiliki penjara yg menakutkan, Api yg dipanaskan beribu tahun hingga berubah menjadi hitam pekat, menggelegar dan bergemuruh menakutkan, anda pernah melihat gemuruh lahar gunung berapi?, bagaimana bila lahar yg bergemuruh itu berwarna hitam kelam?, dan ketahuilah Neraka itu bila jatuh sebuah gunung kedalamnya baru akan tiba didasarnya setelah 40 tahun?dan di dalamnya terdapat siksaan-siksaan yg mengerikan dan tak terbayangkan pedihnya, siksaan yg paling ringan adalah dipakaikan sandal dari api yg membuat si pemakai sandal bergolak otaknya dari panasnya sandal itu..
Maha Raja Alam Semesta ini menciptakan manusia, lalu manusia ini berbuat kemungkaran dan kerusakan di Bumi Milik Nya, maka Dia dengan sopan dan sabar, membuat surat untuk para manusia di muka Bumi, dengan mengutus Ajudan dari Makhluk yg paling dicintai Nya. Mengabarkan pada mereka, bahwa siapa yg menaati aturan Ku maka ia dalam jangka waktu minimal dalam kejap ini, atau beberapa tahun mendatang, ia akan kupanggil untuk menjadi penghuni Istana-Istana Ku dan ia akan menjadi orang-orang yg dekat dengan Ku (dekat dengan Maha Raja Jagad Raya ni.., bukan dekat dengan ketua RW atau lainnya yg sebentar lagi pensiun).
Bila mereka tak menaati aturan Ku?., maka mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, mereka akan dimaafkan bila tak sengaja,
bila mereka melakukannya dengan sengaja, mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, mereka di maafkan bila mereka segera meminta maaf,
bila mereka berbuat salah lagi apakah mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, asalkan mereka segera meminta maaf lagi,
bila ia melanggar setiap hari siang dan malam apakah mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, asalkan mereka segera meminta maaf pula siang dan malam,
bila ia tak langsung meminta maaf apakah ia ditangkap dan dihukum?, tidak!, permohonan maafnya bisa diterima hingga saat berakhirnya izin tinggalnya di bumi, dan dalam jangka waktu itu bila ia shalat maka ada pengampunan (keringanan hukuman), bila ia menuju majelis ta'lim adalagi penghapusan hukuman, bila ia tersenyum pada saudara, adalagi penghapusan, dan masih banyak lagi,
bila mereka melewati itu semua dan masih tetap dalam pengingkaran?, maka mereka akan masuk penjara..
Maka datanglah waktu izin tinggal (Visa) selesai bagi salah seorang dari mereka, ia harus pindah ke Negeri lain, datanglah dua petugas penerima tamu, memberikan beberapa pertanyaan atasnya,
bila ia mampu menjawab maka kedua petugas itu tersenyum, lalu ia di istirahatkan untuk menanti Sidang Akbar, apalagi bila ia adalah seorang tentara, pejabat, atau orang kaya.

Bagian II. Ada beberapa tingkatan mulia disana, Pejabat, Orang kaya, dan Tentara.
1). Tentara adalah para syuhada,
Merekapun bertingkat tingkat, ada komandan perang adapula laskar biasa (syuhada perang), ada laskar khusus (para da'i), mereka semua disambut dan dimuliakan disana.
2). Orang kaya,
Merekapun bertingkat tingkat, ada orang kaya yg punya banyak harta miliknya (orang orang ahli ibadah), ada tingkat lebih tinggi adalah orang kaya raya (orang yg kaya yg banyak berinfak didunia dan dermawan), mereka punya perusahaan banyak, maka transferan dana terus mengalir baginya walau ia telah pindah dari negeri asalnya (masjid2 yg mereka bangun, tanah yg diwakafkan, bantuan yg berkesinambungan).
3). Pejabat Negara,
Mereka adalah para Ulama, merekapun bertingkat tingkat, RT (ulama yg punya murid), RW (mengepalai para RT, yaitu Ulama yg sudah mempunyai murid para Da'i), Lurah (ulama yg sudah mempunyai murid yg sudah punya murid yg telah punya murid pula), Walikota, dll, dan bedanya Jabatan di Negeri itu tidak akan ada pensiunnya..

ImageMereka adalah Ajudan ajudan dari Pimpinan Ajudan Tertinggi (sayyidina Muhammad saw), mereka berjuang siang dan malam untuk Dakwah islam dan mereka mengabdi sepenuh hidupnya untuk Ajudan Tertinggi, untuk membantu Tugas Pimpinan Ajudan Tertinggi dari Maha Raja Alam Semesta.
Mereka adalah Abdi Maha Raja dan Kekasih Nya, dan ketahuilah bahwa Maha Raja ini tunggal tak beranak dan istri, Dia Maha Raja Tunggal dan derajat tertinggi dihadapan Nya adalah Pimpinan Ajudan Tertinggi (Sayyidina Muhammad).
Maka mereka inilah pejabat-pejabat tertinggi di negeri itu (Barzakh), merekalah penerus Pimpinan Ajudan tertinggi (Ajudan tinggi adalah para Nabi dan Rasul, Pimpinan Ajudan tertinggi adalah Nabi Muhammad saw). ' (*adapula orang yg mengharamkan untuk memuji kekasih Maha Raja, tak suka bila kekasih Maha Raja dimuliakan, mereka memusyrikkan orang yg mencintai kekasih Maha Raja, siapa ya?, ada deh.. )
Bila ia seorang yg tidak mengakui Maha Raja sebagai Raja Tunggal dan Muhammad adalah utusan Maha Raja, maka ia langsung dicengkeram dan dilemparkan ke Penjara terkejam untuk mendapatkan siksaan abadi, tanpa ada pembela, tanpa boleh mendapat kiriman hadiah dan seluruh hartanya disita.
Bila ia gugup dalam menjawab, (gugup akan tiba sebab ia banyak melanggar dimuka Bumi), maka kedua petugas mengantarnya keruang Interogasi, si petugas berkata : "anda harus di penjara dan menjalani interogasi khusus, karena anda adalah pembangkang terhadap Undang-undang Maha Raja, anda harus melewati masa Interogasi dan tahanan sambil menanti sidang Akbar, berdoalah semoga saat sidang Akbar hukuman anda diringankan, anda berhak mendapat kiriman hadiah dari keluarga dan teman anda, dan setiap hadiah bisa membuat anda diringankan, bila anda mengenal banyak pejabat dimuka bumi, atau mempunyai anak seorang kaya raya atau pejabat, dan mereka memohonkan keringanan bagi anda, atau mengirim hartanya untuk menebus anda, maka anda akan diringankan, atau dibebaskan, bila anda telah bebas, maka kiriman hadiah dan doa mereka akan membuat anda semakin kami layani dengan baik, bila anak anda menghafal ucapan-ucapan Maha Raja, atau apalagi disayang oleh Maha Raja, anda akan kami beri mahkota dan singgasana, sebaliknya bila putra/putri anda penjahat dan pembangkang Maha Raja, maka anda akan kami siksa lebih dahsyat?"
Demikianlah satu persatu rakyat Bumi kehabisan Izin tinggal (Visa) dimuka Bumi, mereka harus pindah ke tempat lain.

Bagian III. Singkatnya datanglah hari yg sangat menakutkan.. Sidang Akbar..
Semua rakyat bumi hiruk pikuk ingin berebutan masuk ke Istana, mereka harus membayar banyak denda atas kesalahan mereka di Bumi, dan membayar banyak denda berarti harus punya banyak harta (amal pahala), dan yg punya banyak harta(amal pahala) pun ketakutan akan mendapat istana yg rendah, karena makin banyak harta makin megah pula istananya, dan bila tidak selamat dalam sidang berarti harus dipenjara, maka orang-orang berebutan ingin mengumpulkan harta sebanyak2nya..
Para Ajudan Tinggi (para Nabi) masing-masing memimpin kelompoknya, terlihatlah kelompok terbesar adalah kelompok Pimpinan Ajudan Tertinggi, yg paling disayangi oleh Maha Raja, kelompok ini dipanggil terdahulu dari kelompok yg lain,
maka dipanggillah satu dari mereka, Hakim Agung adalah Maha Raja, maka berdatanganlah para penuntut satu persatu, ayahnya, ibunya, istrinya, suaminya, anaknya, tetangganya, atau siapa saja yg merasa punya hak untuk meminta hartanya (amal pahalanya) dari penduduk bumi yg didholiminya, dicaci, ditipu, diumpat, dibicarakan aibnya dll para saksi pun berdatangan, bumi pun dipanggil menjadi saksi, demikian pula tubuhnya yg menyaksikan kejahatannya, dan Pembela Tunggal adalah Pimpinan Ajudan Tertinggi, satu persatu setiap langkah dan perbuatannya dipertanggungjawabkan, semua kejahatannya pada rakyat yg lain adalah hutang yg harus dilunasi dengan hartanya, dibayarkan dengan cash, bila hartanya habis, maka ia membayar dengan giro untuk melunasinya, bila selesai dari sidangnya, maka dilihatlah apakah hartanya masih tersisa, bila hartanya habis dan ia tak pula punya hutang dari gironya, maka ia bebas menanti untuk dipanggil ke Istana Maha Raja,
namun? ternyata masih tersisa dendanya atas kesalahannya yg bukan pada rakyat Bumi, tapi pada Maha Raja.. sebagian besar ia dimaafkan oleh Maha Raja yg Maha Pemaaf, justru yg tidak memaafkan adalah rakyat lainnya karena mereka ingin tinggal di Istana dan tak mau masuk penjara, adapula sebagian dari mereka yg berhutang banyak pada gironya yg tak terlunasi, maka mereka meminta Grasi pada Maha Raja, ada yg diterima, ada yg diringankan jangka waktunya di penjara, ada yg diringankan siksanya..,
sebagian dari mereka digiring ke Istana-Istana Maha Raja, sebagian lagi digiring ke penjara, mereka dibelenggu dan disiksa.. sementara itu Pimpinan Ajudan Tertinggi kembali menghadap Maha Raja, tak satupun pejabat berani menghadap Maha Raja, dan tak satupun Ajudan Tinggi berani pula, hanya satu yg diberi izin oleh Maha Raja untuk menghadap, ia memohon keringanan, maka permohonan Grasi pun diterima, sebagian nama-nama penduduk penjara dipanggil.. mereka mendapat Grasi dan dibebaskan menuju Istana, dan satu persatu mereka bebas dengan Grasi dari Maha Raja yg dimohon oleh Pimpinan Ajudan Tertinggi yg sangat dicintai.
Kesemua pengikut Pimpinan Ajudan Tertinggi satu persatu bebas dari penjara, tersisalah mereka yg tak mengakui Maha Raja sebagai Maha Raja Tunggal di Alam Semesta, dan mereka yg tak mengakui bahwa Pimpinan Ajudan Tertinggi adalah Ajudan Maha Raja.
Ah.. dimanakah kelompok orang yg membenci jamaah yg bersungguh-sungguh membela dan cinta pada Pimpinan Ajudan Tertinggi, membid'ahkan dan memusyrikkan mereka, dimanakah tempat mereka?, saat berkumpul Pimpinan Ajudan Tertinggi bersama sahabat-sahabatnya yg mulia, lalu para penerus-penerusnya, muncullah pengikut yg menolak memuliakan orang yg dimuliakan oleh Maha Raja, mereka sekelompok dengan Iblis, karena Iblis menolak memuliakan orang yg dimuliakan oleh Maha Raja.
Kelompok lain adalah yg tidak melewati sidang Akbar, mereka ada yg langsung ke Istana, mereka adalah orang-orang pilihan Maha Raja, yaitu mereka yg menjadi tentara Nya dimuka Bumi, sebagian Konglomerat (para ahli Ibadah dan orang2 kaya yg dermawan) dan sebagian Pejabat Tinggi (para Ulama, Da'I dan Ahi Ma'rifah billah). Derajat mereka pun berbeda-beda dalam Istana.
Adapula kelompok penjahat yg tidak lagi melewati Sidang Akbar, mereka langsung digiring ke Penjara Induk, mereka adalah yg tak mengakui kekuasaan Maha Raja, dan tak pula mengakui Muhammad adalah Ajudan Nya.
Dimanakah kelompokmu?
Terakhir Diperbaharui ( Tuesday, 25 April 2006 )